Mohon tunggu...
Dina N. A Muaz
Dina N. A Muaz Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah candu walau terkadang terhalang typo.

Pecinta hujan namun tidak suka kehujanan Seseorang yang sedang belajar merangkai aksara dan mengabadikannya di media

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Tujuh Langkah Cegah FLUTD, Penyakit Perenggut Nyawa Obcilo Si Abu

14 November 2021   08:17 Diperbarui: 16 November 2021   10:17 2249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore itu tampak baik-baik saja, kupu-kupu berbahagia menari di atas bunga-bunga. Burung-burung berkicauan menyambut tenggelamnya sang mentari.  Namun saat itu duniaku seolah runtuh berkeping-keping . Aku tak kuasa mengedalikan aliran air mata yang turun sederas air hujan di Bulan Desember.  

Tanganku dengan sekuat tenaga mencangkul tanah pekarangan rumah, dengan sedu sedan dan kesedihan ku buatkan lubang untuk rumah terakhir kucingku. Ku pandangi tubuhnya yang membujur kaku. Jasadnya ku selimuti handuk biru sebelum ku baringkan ke liang peristirahattan terakhir. 

Tanpa pelayat kuhantarkan dia ke dalam lubang perlahan tanah menutupi tubuhnya hingga tak terlihat.  Beberapa Bunga Ginseng kutaruh diatas makamnya. Selamat Jalan kucing ku "Obcilo Si Abu".

Kehilangan memang patah hati terberat yang aku rasakan, kehilangan  Obcilo rasanya seperti patah hati, sesakit aku saat kehilangan Ayah.  Obcilo dan Ayah sama-sama di makamkan di Sore Minggu yang sendu. Sama-sama mampu menghadirkan kesedihan di duniaku. 

Walau begitu kita tidak boleh meratapi kematian karena semua itu adalah takdir Tuhan. Boleh sedih tapi tidak berlebihan karena semua yang hidup pasti akan mati. Masih ingat di benakku tingkah dan pola Si Obcilo. 

Dia senang sekali ikut aku berkebun, dia juga hadir saat aku asyik memotret bunga-bunga. Saat aku pulang kerja dia menyambut di depan pagar.  Dia setia duduk di pangkuanku saat aku sedang duduk mencari inspirasi.  FLUTD membuatmu menderita hingga akhirnya merebut nyawa.

Sumber Foto: Dokumen Pribadi
Sumber Foto: Dokumen Pribadi

Felline lower urinary tract disease (FLUTD) adalah istilah yang digunakan untuk kondisi penyakit yang berhubungan dengan traktus urinarus bagian bawah pada kucing . 

FLUTD adalah penyakit dengan penyebab multifactor: 50% tidak diketahui/idiopathic, 20% urolithiasis, 20% ureral plug (mucus sekresi dan saluran kencing), dan 2-10% infeksi bakteri. Faktor pemicu FLUTD adalah stress, konsumsi air kurang dan overweight. Stess karena pindah rumah, perubahan cuaca, perubahan pakan. [1]

FLUTD pasti masih terdengar asing bagi orang awam sepertiku, awalnya aku kira Obcilo sehat-sehat saja. Dia masih berlari, bermain dengan teman-temannya.  Saat itu saya tidak sadar bahwa kucing saya Obcilo menderita penyakit FLUTD. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun