Mohon tunggu...
Nadiyya Dinar Ambarwati
Nadiyya Dinar Ambarwati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hallo, sedikit memberi tahu bahwasannya akun ini akan terfokus pada hal-hal yang berbau review, baik itu buku, film, hingga masa lalu.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Kenali Sikhisme Melalui Perayaan Vaisakhi

15 April 2023   17:54 Diperbarui: 16 April 2023   14:37 1220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perayaan Vaikashi merupakan salah satu perayaan paling sakral bagi masyarakat agama Sikh. Perayaan ini menggabungkan unsur keagamaan dan kebudayaan. Walaupun agama ini berasal dari India dan menjadi agama minoritas di Indonesia, namun tidak menutup kemungkinan perayaan tersebut senantiasa tetap digelar. Perayaan ini tentu diikuti oleh masyarakat agama Sikh yang sudah tinggal lama di Indonesia. Terlihat sangat unik, mereka memakai baju ala-ala India dan penutup kepala sebagai ciri khas untuk mengikuti pegelaran acara tersebut. Namun, ternyata memakai penutup kepala adalah kewajiban bagi masyarakat agama Sikh yang hendak memasuki rumah ibadahnya.

Pada Jum'at (7/4) kemarin, saya bersama teman-teman mahasiswa, Jemaat Ahmadiyah, agama Baha'i, hingga Ortodoks, ikut menghadiri acara Vaikashi Mela di Gundwara Yayasan Sosial Guru Nanak, Ciputat. Bertepatan sekali, agenda acara yang sedang berlangsung ialah mengenai "Sikh Expo". Kami pun diarahkan oleh para panitia untuk memasuki ruangan, kemudian para panitia pun secara fasih mengenalkan mengenai sejarah dan kultur agama Sikh. Sekilas mengenai Sikhisme, agama ini didirikan pertama kali oleh Guru Nanak yang lahir di Punjab, India. Ia memberikan ajaran spritual berdasarkan keilahian secara universal. Secara historis, agama ini kerap kali dianggap sebagai gabungan dari agama Islam dan Hindu. Karena ajaran di dalamnya terdapat nilai-nilai yang mengandung ajaran Islam dan Hindu.

Berkenaan dengan berkembangnya agama Sikh di Indonesia, tiada lain ialah karena banyaknya masyarakat India yang berimigrasi ke Indonesia, entah itu karena pekerjaan atau lainnya. Penganut agama Sikh yang kemarin acaranya kami hadiri, mereka sangat terbuka untuk bisa saling berbagi ilmu kepada kami. Mereka juga sangat senang ketika dihadiri oleh teman-teman yang memiliki latar belakang berbeda dengannya. Meski di sana terdapat banyak hidangan makanan khas kultur mereka, mereka cukup menghargai terhadap kami yang sedang berpuasa.

Agenda Expo Sikh pun usai dilaksanakan, kami tidak lupa mengambil foto bersama sebagai bentuk kenang-kenangan.

Dokpri
Dokpri

Setelah mengikuti agenda tersebut, kami cukup penasaran dengan rumah ibadahnya yang seperti apa. Sebagian dari kami mengunjungi rumah ibadah tersebut yang betempat di lantai dua. Terlihat sangat menarik, di sana terdapat dua guru yang sedang berdiam diri. Namun, ternyata guru yang satu lagi tidak bisa berbahasa Indonesia, sehingga kami hanya dapat berbincang bersama guru yang satu laginya. Guru tersebut sangat ramah ketika menyambut kedatangan kami. Kami pun langsung diajak duduk dan berkenalan.

Dokpri
Dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun