Dalam proses belajar mengajar, yang menjadi objeknya adalah murid atau peserta didik. Dalam pendidikan, proses belajar mengajar memiliki tujuan untuk mendidik, membimbing, dan mengarahkan peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan yang ada.
Nah, untuk mewujudkan semua itu, maka diperlukan adanya suatu sistem bimbingan belajar guna mengatasi setiap kesulitan belajar peserta didik yaitu dengan mendiagnostik kesulitan yang dialami peserta didik tersebut serta melakukan remedial teaching. Dari uraian di atas, penulis akan menuangkan sedikit pengetahuan dalam artikel ini mengenai bagaimana sih langkah-langkah pelaksanaan diagnostic dan remedial teaching bagi peserta didik?
DIAGNOSTIK BELAJAR
Pengertian Diagnostik Kesulitan Belajar
Diagnostik kesulitan belajar dalah suatu proses upaya untuk memahami jenis dan karakteristik serta latar belakang kesulitan-kesulitan belajar dengan menghimpun  dan mempergunakan berbagai data atau informasi selengkap dan seobjektif mungkin sehingga memungkinkan untuk mengambil kesimpulan dan keputusan serta mencari alternatif kemungkinan pemecahannya. (Abin, 2003: 309)
Dilihat dari pengertian di atas, pekerjaan diagnosis bukan hanya sekedar mengidentifikasi jenis dan karakteristiknya, latar belakang kelemahan atau penyakitnya, tetapi mengimplikasikan upaya untuk memprediksi kemungkinan dan menyarankan tindakan yang bagaimana agar masalah tersebut terpecahkan.
Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Menurut Abin, "seorang peserta didik diduga mengalami kesulitan belajar jika peserta didik tersebut tidak berhasil mencapai taraf kualifikasi hasil belajar tertentu". Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar merupakan suatu kondisi dimana terdapat ketidakselarasan antara prestasi akademik yang diharapkan dengan hasil yang diperoleh karena adanya suatu hambatan tertentu.
Secara garis besar, faktor-faktor penyebab adanya kesulitan belajar terbagi atas dua macam yaitu faktor internal dan eksternal peserta didik. Faktor internal peserta didik meliputi gangguan atau kekurangmampuan psikofisiknya baik yang bersifat kognitif (ranah cipta, misalnya rendahnya kapasitas intelektualnya), bersifat efektif (ranah rasa, misalnya emosinya labil), maupun bersifat psikomotorik (ranah karsa, misalnya terganggunya indera penglihatan). Sedangkan faktor eksternal peserta didik meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung proses belajarnya, contohnya dalam lingkungan keluarga: ketidakharmonisan hubungan orang tua, lingkungan masyarakat: teman bermainnya nakal-nakal, lingkungan sekolah: letak gedung sekolah yang buruk (dekat dengan pasar misalnya), dan masih banyak contoh-contoh yang lainnya. (Syah, 2008:185)
Prosedur dan Teknik Diagnostik Kesulitan Belajar
Teknik dan instrumen yang digunakan dalam diagnosis meliputi tiga aspek, yaitu (1) general diagnosi yang menggunakan tes baku untuk menemukan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. (2) analystic diagnostic yang menggunakan tes diagnostik untuk mengetahui letak kesulitannya. (3) psychological diagnosis yang meliputi observasi, analisis karya tulis, analisis proses dan respon lisan, analisis berbagai catatan objektif, wawancara, pendekatan laboratoties dan klinis, dan studi kasus. (Abin, 2003: 310)