Masyarakat Barat menyebutnya Avicenna. Gara-garanya, si anak muda ini, Robert Cole namanya (dibintangi oleh Tom Payne), sejak kecil ditinggal mati ibunya akibat penyakit misterius dan merasa bersalah karena tidak berhasil menyelamatkan nyawanya.Â
Padahal, Rob mempunyai bakat.. atau mungkin lebih tepatnya kemampuan 'gaib' bisa mengetahui orang yang ditemuinya akan meninggal hanya dengan meletakkan telapak tangannya di atas dada orang tersebut.
Nah, Rob yang mendapatkan roti curian demi kedua adiknya yang masih kecil-kecil serta ibunya, sebelum pulang ke rumah sempat menyaksikan atraksi pertunjukan seorang tabib keliling yang katanya bisa menyembuhkan penyakit apa saja.Â
Lantas, pada malam hari ketika ibunya mengerang kesakitan dan ia menyentuh dada ibunya, ia langsung memanggil si tabib tersebut dan memohon-mohon agar ibunya dapat disembuhkan. Namun, reaksi sang tabib malah cuek dan mengatakan, kalau sudah waktunya mati ya nggak akan ada yang bisa menolongnya.Â
Dasar Rob pantang menyerah, sepeninggal ibunya, karena mereka berasal dari keluarga miskin: adik-adiknya diserahkan ke penduduk setempat, Rob malah mengintili si tabib, yang dalam film ini selalu dipanggil The Barber (dibintangi oleh aktor Swedia, Stellan Skarsgard).Â
Walaupun sudah diusir, Rob diam-diam ngumpet di dalam gerobaknya, yang membuat si tabib akhirnya mengalah, dan pada akhirnya mengajarkan ilmu-ilmu kedokteran sederhana kepadanya.Â
Seperti mengamputasi jempol kaki, mencabuti gigi, meskipun ya caranya... sadis. Tidak ada pembiusan, melainkan dengan mengikat rahang si pasien kuat-kuat dengan tali tambang supaya tidak menjerit-jerit kesakitan. Sterilisasi alat bedah pun hanya dengan mencelupkan besi ke dalam bara api yang panas membara, lalu ditempelkan ke telapak kaki pasien yang sudah diamputasi. Hiiy....
Di desa itulah Rob mengetahui bahwa masyarakat Yahudi di desa itu, terutama dari seorang tabib yang berhasil menyembuhkan penyakit rabun pada mata The Barber, mempelajari ilmu medis dari seorang dokter yang mumpuni di Isfahan. Dokter itu tak lain adalah Ibnu Sina. Rob muda yang haus ilmu penasaran bagaimana caranya agar bisa sampai ke sana, walaupun pada awalnya ditentang oleh The Barber.
Penggambaran Kejayaan Islam Melalui Kota Isfahan dan Madrasah Yang Dipimpin Ibnu Sina
Merasa ilmunya cukup dan uang yang dihasilkan dari menjadi tabib keliling sudah memuaskan dirinya, sementara Rob penasaran bagaimana isi tubuh manusia, bagaimana sistem di dalam tubuh kita bekerja, dan berbagai pertanyaan lain yang hinggap di kepalanya. Rasa penasarannya ini juga didasari atas penyesalannya di masa kecil yang selalu terngiang-ngiang dengan kematian ibunya.Â