Mohon tunggu...
Dina Mardiana
Dina Mardiana Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan penerjemah, saat ini tinggal di Prancis untuk bekerja

Suka menulis dan nonton film, main piano dan biola

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Ketika Anggota Keluarga Sakit dan Prioritas Hidupmu Berubah

17 Juli 2017   23:43 Diperbarui: 17 Juli 2017   23:59 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menentukan prioritas dalam hidup biasanya ditentukan sesuai dengan usia seseorang, terutama berkaitan dengan keadaan finansial dan kebutuhan hidupnya. Kalau menurut analisa financial planner, prioritas dan pengelolaan keuangan berdasarkan usianya akan tampak seperti pada gambar berikut :

pembagian prioritas hidup seseorang dari segi finansial berdasarkan usia. (ilustrasi sumber: makalah QM Financial)
pembagian prioritas hidup seseorang dari segi finansial berdasarkan usia. (ilustrasi sumber: makalah QM Financial)
Berdasarkan tabel di atas, saya memperkirakan sebagian besar pembaca dan penulis Kompasiana berusia antara 20 hingga 50 tahun, maka penjelasanya akan seperti ini:

Usia 20-30 tahun

Orang yang menginjak rentang usia ini biasanya baru memikirkan tentang memulai karir selepas kuliah, yang artinya akan menerima gaji yang disalurkan ke rekening tabungannya. Ada juga orang dalam rentang usia ini yang mulai memikirkan untuk mencicil membeli rumah, meskipun kebanyakan sih justru masih berkutat pada menghabiskan gaji mereka untuk liburan dan shopping.

Usia 30-40 tahun

Orang yang berada pada rentang usia ini biasanya baru membina keluarga sambil tetap bekerja sehingga ia akan mulai memikirkan investasi dana pendidikan untuk anak-anaknya, sekaligus investasi masa depan setelah ia pensiun.

Usia 40-50 tahun

Orang pada usia ini biasanya sudah memasuki masa hidup mapan secara finansial, maka prioritasnya saat ini adalah menambah aset baru dengan cara mengalokasikan dana atau membeli properti tambahan. Ia juga mulai berani berinvestasi reksadana dengan risiko yang lebih tinggi, namun juga lebih berhati-hati.

Nah, bagaimana dengan saya sendiri? Saat ini, usia saya berada pada rentang 30-40 tahun. Seharusnya saya sudah mulai membina keluarga dan berada pada tahap middle manager dalam kehidupan profesional. Namun, kenyataan berbicara lain.

Saya belum menikah (yang pastinya belum punya anak), dan saya memutuskan untuk bekerja dari rumah sambil merawat ayah saya yang tengah sakit stroke. Akibatnya, prioritas hidup yang saya tetapkan sebelumnya berubah. Jika beberapa bulan sebelumnya saya dapat mengandalkan keadaan ekonomi saya dari gaji bulanan, kini saya harus memutar otak agar tetap bisa 'menghasilkan' untuk membayar tagihan-tagihan rutin seperti pulsa telepon selular, pulsa internet, cicilan laptop, belanja bulanan untuk kebutuhan hidup dasar seperti makanan-minuman, obat-obatan, serta untuk kebutuhan darurat. Saya harus menghapus pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu seperti lifestyle.

Untuk itu, berhubung saya sudah tidak lagi menerima gaji, maka dari setiap penghasilan yang saya dapatkan dari job terjemahan dan menulis artikel harus segera saya sisihkan sebesar 10%, untuk dibagi lagi ke dalam pos-pos berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun