Kalau di sana, dan di negara-negara berpenduduk Islam di jazirah Arab dan Turki pada umumnya, mereka hanya menyediakan semacam kain untuk penutup kepala. Seingat saya sih tidak ada kain untuk sembahyang juga di mushola bandara tersebut, karena para wanitanya memang sudah menggunakan gamis longgar. Entahlah ingatan saya bercampur dengan masjid-masjid di Turki yang menyediakan alat sholat khusus untuk wanita.
[
Saya tidak tahu kapan akan kembali menikmati penerbangan internasional menggunakan pesawat atau maskapai Qatar Airways. Kalau saya cek di website-nya sih masih ada penerbangan dari Jakarta ke beberapa kota di belahan dunia lainnya seperti Paris atau Los Angeles, misalnya. Meskipun mungkin saja masih bisa menggunakan maskapai-maskapai Arab lainnya, tapi kenangan bersama Qatar Airways dan singgah di Doha akan selalu terekam di memori saya. Ma'as salaamah wa ilal liqo' Yang artinya, good bye and hope to see you again... ***
Tulisan ini juga saya buat di blog pribadi di: Kenangan Transit di Bandara Internasional Hamad
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H