Kalau zaman dahulu alias zamannya orangtua dan kakek-nenek saya, kegiatan berbelanja itu ya pergi membeli barang ke supermarket atau department store. Berbeda dengan zaman sekarang ketika kegiatan berbelanja tidak melulu harus berpindah tempat, dengan kata lain bisa di rumah, di kantor, di tempat terpencil, di mana saja asalkan ada koneksi internet dan ponsel pintar. Terlebih lagi, sekarang para penjual (disebut seller) makin kreatif dalam menjajakan barang dagangannya berkat adanya media sosial atau medsos, seperti facebook, twitter, dan akhir-akhir ini sedang tren berjualan via Instagram dan LINE. Aktivitas berjualan dan berbelanja melalui media sosial inilah yang disebut Social Shopping.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SOCIAL SHOPPING
Berbagai kemudahan pilihan berbelanja melalui Social Shopping membuat para pembeli (disebut buyer), juga semakin jeli dalam membelanjakan uangnya. Buyer pastinya akan pilih-pilih toko yang kredibel, alias bisa dipercaya bahwa barang yang dipesan sesuai keinginan dan uang yang dibayarkan sampai ke tangan seller dengan selamat. Berhubung toko-toko yang dipilih wujudnya hanya bisa dilihat dalam bentuk akun online di medsos, maka berbagai kekhawatiran dari pihak buyer pastinya ada. Entah itu tokonya bohong-bohongan, barang yang dijual juga sebenarnya tidak ada. Seller pun tidak kalah kuatir, bisa jadi transfer yang dilakukan buyer tersebut fiktif, artinya tidak pernah terjadi transfer ke rekeningnya.
Jadi, bedakan ya antara online shopping dengan Social Shopping. Kalau online shopping adalah aktivitas jual beli secara online via internet yang biasanya dilakukan melalui situs-situs besar e-commerce; maka Social Shopping aktivitas jual beli online juga, via internet juga, tapi penjualannya melalui akun media sosial saja, dan buyer hanya bisa melakukan pembayaran secara manual.
Nah, untuk menjawab segala kekhawatiran di atas, PT Smartfren Telecom Tbk meluncurkan UANGKU, sebuah aplikasi yang dapat diunduh melalui ponsel pintar dan berfungsi seperti e-money atau alat pembayaran elektronik. Melalui acara Nangkring Kompasiana yang digelar tanggal 30 Oktober 2016 yang lalu, Kompasianer diajak mengulik lebih dalam mengenai manfaat pemakaian UANGKU sebagai alat pembayaran untuk berbagai aktivitas jual beli di internet, bahkan bisa digunakan untuk membayar berbagai tagihan seperti listrik dan telepon, serta alat diskon untuk gerai-gerai yang bekerjasama dengan UANGKU.
Saya, sebagai salah satu Kompasianer yang hadir dalam acara Nangkring Kompasiana tersebut mendapatkan saldo Rp 100.000,- dari UANGKU untuk dibelanjakan di merchant-merchant yang bekerjasama dengan UANGKU. Kebetulan banget saya baru diterima bekerja kantoran di sebuah perusahaan di Jakarta, dan memerlukan tambahan baju untuk bekerja sehari-hari di kantor.
BER-SOCIAL SHOPPING DENGAN UANGKU