Mohon tunggu...
Dina Mardiana
Dina Mardiana Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan penerjemah, saat ini tinggal di Prancis untuk bekerja

Suka menulis dan nonton film, main piano dan biola

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Winter in Tokyo, Film Drama Indonesia Rasa Jepang

2 Agustus 2016   12:34 Diperbarui: 2 Agustus 2016   12:47 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal, menurut saya akting Dion Wiyoko yang pernah bermain bagus sebagai Alva dalam Merry Riana sudah tidak diragukan. Pamela Bowie yang pendatang baru pun juga sudah berusaha keras memasukkan karakter Keiko dengan gerak-gerik dan nada suara a la gadis imut Jepang, termasuk kata 'ng' yang sering diucapkannya sebagai ganti kata 'haik'. 

Flm yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Ilana Tan dibintangi aktor-aktris muda Indonesia yang sedang naik daun. (foto sumber: wowkeren.com)
Flm yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Ilana Tan dibintangi aktor-aktris muda Indonesia yang sedang naik daun. (foto sumber: wowkeren.com)
 Bagaimana pun saya tetap salut dengan produksi film ini yang disutradarai oleh Fajar Bustomi, dibuat secara maksimal dan sungguh-sungguh. Tidak hanya pemilihan pemain yang rata-rata idola baru remaja Indonesia seperti Dion Wiyoko, Kimberly Ryder, melainkan juga aktor senior Ferry Salim yang turut memainkan karakter seorang bapak-bapak Jepang yang menjadi ayah angkat Kazuto. 

Selain itu, alur, tone, setting bersalju, kostum para pemain pun ditata sedemikian rupa sehingga seolah kita sedang benar-benar menonton drama Asia. Dengan kata lain, menurut saya sih film ini masih jauh lebih baik ketimbang film adaptasi dari novel Ilana Tan lainnya yang berjudul sama, yaitu Sunshine Becomes You dan pernah dirilis pada akhir tahun 2015 lalu. 

Namun, memang, dialog-dialog bahasa Indonesia yang dipakai dalam film ini terlalu baku seakan-akan penonton sedang menyaksikan serial drama Jepang atau Korea yang di-dubbing ke bahasa Indonesia. Padahal ini film produksi Indonesia yang dimainkan oleh orang Indonesia pula. Mungkin juga karena sang sutradara tidak ingin film ini terlalu jauh melenceng dari dialog-dialog dalam novelnya, agar pembaca tidak terlalu kecewa. 

Saya pribadi tidak mengikuti novel-novel karya Ilana Tan, tapi saya kagum dengan pencapaiannya yang menghasilkan novel-novel pop romance laris-manis dan mempunyai penggemar tersendiri di kalangan remaja dan dewasa. 

Oya, satu hal lagi yang bikin saya salut, meskipun banyak produk yang mensponsori pembuatan film ini (terlihat dari beberapa nama brand yang tercantum pada properti yang dipajang di bioskop), dalam filmnya tidak ditampilkan satu pun dari produk-produk tersebut. Seingat saya loh, ya :).

Terakhir, saya melihat strategi penjualan film-film Indonesia akhir ini dengan membuat gala premiere dan memesan nyaris satu gedung bioskop agar penonton Indonesia mau meluangkan waktunya menonton film Indonesia merupakan langkah yang bagus agar publik Indonesia mengenal film karya negeri sendiri. Diharapkan, hal ini juga terus diiringi dengan pembuatan film-film Indonesia yang berkualitas, dengan cerita berbobot dan bisa mengedukasi masyarakat Indonesia. So, jangan lupa datang ke bioskop dan tonton Winter In Tokyo mulai 11 Agustus nanti, ya! :) ***


Judul : Winter in Tokyo
Sutradara : Fajar Bustomi
Penulis naskah : Ilana Tan
Produksi : Maxima Picutres
Durasi : 90 Menit
Pemain : Pamela Bowie, Dion Wiyoko, Morgan Oey, Kimberly Ryder

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun