Keunikan lainnya dari film ini adalah nama-nama yang diberikan untuk setiap pemain merupakan nama-nama warna: selain Jingga, Nila, Magenta, Marun, ada nama Pak Ireng sebagai ayah Jingga, Ibu Fuchsia sebagai ibu Jingga, dan Violet sebagai adik perempuan Jingga. Dalam sebuah dialog pun disebutkan mengenai warna, seperti Jingga yang meminta Nila untuk menebak warna kulitnya. Ah, saya betul-betul terkesan deh dengan film Lola Amaria yang satu ini. Film ini bukan sekadar film tentang perjuangan hak kaum marjinal, melainkan juga sebuah film tentang keluarga, yang dibuat untuk keluarga, dan sebuah film tentang persahabatan sejati. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H