Wow, bisa dibilang saya sangat kagum dengan paket komplit film horor dari Thailand ini. Bagaimana tidak, film ini bukan sekadar tontonan horor yang bikin sport jantung belaka. Penonton seolah diajak ikut berpikir dan berteori, menduga-duga siapa dalang di balik pembunuhan berantai, mengapa pembunuhan ini bisa terjadi. Penonton juga diajak menggunakan logika, apakah tokoh-tokoh yang ditemui Mon dalam film itu sebenarnya sudah mati atau masih hidup. Paket ini kemudian dibungkus dengan kemasan lagu pop yang dibawakan oleh Jannine di awal acara (entah lipsync entah beneran tapi yang pastinya bukan suara hantu :D), dan promosi tentang pariwisata Thailand di awal film.
*
Sepertinya, kalau mau memang sukses beneran, industri film kita perlu mencontoh Thailand. Totalitas adalah kuncinya: ya total dalam penceritaan, total dalam genre, total dalam akting (menurut saya meskipun masih berusia tujuh belas tahun, Jannine memerankan tokoh Mon yang asosial dengan kualitas prima), total promosi paket budayanya...
Seusai pemutaran film, saya sampai berencana sekalian makan malam dan sembahyang isya' di dalam mal. Agar pulangnya langsung masuk kamar, terus tiduurrr... ha ha ha! ***
Â
Â
Â
Â
Â