Mohon tunggu...
Sunday Girl
Sunday Girl Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Writer

Just a girl who curious about everything. Love the night and the sky.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Let It Flow, Ngapain Berusaha?

8 Januari 2023   22:48 Diperbarui: 8 Januari 2023   22:58 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: merahputih.com

Contohnya ketika aku melihat jadwal keberangkatan kereta, sementara telingaku fokus pada zoom meeting yang berlangsung. Aku justru tidak mendapatkan keduanya, aku tidak mendapatkan ilmu dari kelas tersebut karena bising stasiun dan aku juga menjadi tidak fokus dan berakibat salah membaca jadwal. Aku ketinggalan kereta! Betapa sial.

Dalam pikiranku yang terbatas ini aku mulai berspekulasi. Jika menit selanjutnya saja tidak bisa kita prediksi, bagaimana kita bisa memprediksi hari esok? Bagaimana memastikan hari esok berjalan sesuai kehendak kita? Hukum alam dan takdir bukankah berjalan beriringan dengan rencana kita juga? Siapa kita berani mengatur-atur hukum sang pemilik Alam?

Lalu, apa usaha yang kita lakukan untuk membuat rencana sebaik-baiknya salah? Waktu yang kita habiskan untuk menekuni pilihan yang akan kita ambil sebenarnya tidak berguna? Karena alam akan membawa kita pada tujuan yang mereka kehendaki kan? Berarti malas-malasan saja, biar hidup mengalir kaya air. Let it flow. Bisik remaja zaman now yang dijajah virus rebahan dan mageran. Bukan menjadi sok produktif, akupun pernah begitu, sampai akhirnya menjadi over produktif yang ternyata hanya melelahkan dan tidak membuahkan apa-apa.

Kehidupan juga terus berjalan, menjadi sukses, lalu menua dan mati. Sejatinya kehidupan itu untuk apa? Tidak ada artinya kan? Hanya serangkaian permainan dimana setiap pemain (manusia) berjuang mati-matian untuk bertahan, tetapi pada akhirnya, siapa yang berhasil keluar hidup-hidup dalam permainan kehidupan ini? Tidak ada, semua hanya akan mati.

Lalu buat apa berusaha terlalu keras, merencanakan terlalu detail, jika pada akhirnya hukum alam adalah kita sebagai manusia akan mati.

Sial, dalam rangkaian gerbong kereta pertama, jam menunjukkan pukul 19.00. Memandang langit yang gelap, aku menemukan fakta bahwa masa depan memang se misterius itu. Hanya satu hal yang pasti, kematian. Ketiadaan dan pengetahuan terbatasku soal masa depan membuatku pusing. Mengapa bahkan kita berjalan dengan peta buta dan sesuka hati menebak-nebak apa yang akan terjadi. Dengan sombongnya merencanakan padahal di hadapan kita hanya ada pekat hitam yang tak terbatas pada pikiran manusia yang terbatas.

Kehidupan mengalir sesuai hukum alam. Namun, bukan berarti merencanakan itu salah! Bukan berarti berusaha itu sia-sia. Lihat kegagalan-kegagalan kecil yang sudah kau lakukan di tahun ke belakang. Masihkan kegagalan karena pernah mencoba itu membebanimu? Atau yang membebanimu adalah kegagalan pada sesuatu yang takut kau coba.

Ada dua pilihan dalam kamus kehidupan. Mencoba berarti  kemungkinan sukses 50% dan kemungkinan gagal 50%, sementara ketika kau tidak berani mencoba maka jelas kegagalanmu adalah 100%. 

Kehidupan memang berjalan sesuai hukum alam, tapi apa salahnya merencanakan? Bukankah pada akhirnya ini hanya sebuah permainan? 

Akhirnya aku sampai juga di kampung halaman. Tidak naik KRL seperti biasanya, tapi siapa peduli, toh pada akhirnya kita sampai. Tidak peduli masalah apa yang menghadang dalam perjalanan, yang paling penting adalah kereta kehidupan akan membawamu pada tujuan akhir yang kau pilih. Hukum alam memang nyata, tapi itu juga tergantung apa pilihan=pilihan yang kau buat. Hukum alam hanya membenarkan jalan yang kau lalui, kemudian ia akan membiarkanmu sampai di tujuan yang kau kehendaki bukan?

Catatan bocah 18 tahun-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun