Kabupaten agam merupakan salah satu kabupaten di Provinsi sumatera Barat dengan Ibukota kabupaten di Lubuk Basung dengan sebagian besar penduduknya bersuku minangkabau dengan filsafat adat, pola pikir, tatanan budaya serta norma yang khas. Lubuk Basung berjarak lebih kurang 1144 km dari ibukota Provinsi Sumatera Barat (Kota Padang). Kabupaten Agam berbatasan langsung dengan kabupaten pasaman dan Pasaman Barat di sebelah utara, kabupaten 50 kota di sebelah Timur, kabupaten Padang Pariaman dan Tanah datar di sebelah selatan. Pada wilayah timur Kabupaten agam, melingkupi wilayah kota Bukittinggi, yang dulunya merupakan ibukota Kabupaten Agam. Terdapat sebanyak enam belas kecamatan di kabupaten Agam, dengan kecamatan terluas berada di kecamatan terluas berada di kecamatan Palembayan dengan luas sebesar 349,77 km2 dan kecamatan terkecil berada di kecamatan Banuhampu dengan luas sebesar 28,48km2.Â
 1. Pendapatan Daerah Kabupaten Agam Tahun 2023Â
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Agam dalam angka Tahun 2024 pada tabel 2.4, pendapatan daerah Kabupaten Agam pada tahun 2023 sebesar Rp 2.813.617.718.937,52. dibandingkan dari tahun sebelumnya pendapatan daerah sebesar 2.700.614.994.326,20 hal tersebut menunjukkan terjadinya peningkatan pendapatan daerah di Kabupaten Agam. Keuangan Pemerintah jenis-jenis pendapatan Kabupaten Agam berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp 156,5 miliar, Dana perimbangan sebesar 1,1 trilliun, dan Lain-lain pendapatan yang sah sebesar 72,4 miliar.
2. Apakah pendapatan Kabupaten Agam 2023 sudah melebihi target pendapatannya? Apa yang menjadi pendapatan paling banyak di Kabupaten Agam Tahun 2023.Â
Realisasi total pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2023 dilihat dari data yang telah disebutkan bahwa jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Agam sebesar Rp148.328.271.997, dari target yang dianggarkan sebesar Rp210.839.521.78. Target PAD yang dianggarkan pada tahun  2023 tidak memenuhi target yang telah disusun pada tahun sebelumnya. Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mencatat realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) selama enam bulan pertama 2023 mencapai Rp64 miliar dari target tahun 2023 sebesar Rp210,89 miliar. Jadi, upaya untuk meningkatkan pendapatan asli daerah belum terealisasikan karena PAD yang didapat pada tahun 2023 harus mencapai 29,61% lagi untuk mencapai target PAD di tahun sebelumnya. Realisasi PAD itu bersumber dari pajak daerah Rp44,8 miliar dari target Rp73,62 miliar dan Retribusi Daerah Rp2,6 miliar dari target Rp6,74 miliar. Setelah itu, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp12,4 miliar dari target Rp20,27 miliar, lain-lain PAD yang sah Rp88,3 miliar dari target Rp110,51 miliar.
Dari Data tersebut jenis pendapatan yang paling besar yaitu pendapatan lain-lain PAD yang sah sebesar 88,3 miliar, pendapatan dari pajak daerah sebesar 44,8 miliar, pendapatan dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 12,4 miliar, pendapatan retribusi daerah 2,6 miliar.Â
3. Pengeluaran Daerah Kabupaten Agam Tahun 2023 Pengeluaran pemerintah Kabupaten Agam pada tahun 2023 menggambarkan komitmen dan alokasi anggaran yang signifikan untuk mendukung berbagai kegiatan dan program di tingkat lokal.Â
Dari data yang tersedia, total pengeluaran daerah mencapai Rp2.847.187.665.096,94. Terdiri dari berbagai komponen, pengeluaran ini diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan operasional, pengembangan infrastruktur, dan respons terhadap kebutuhan mendesak. Belanja operasi menjadi fokus utama dengan total pengeluaran mencapai Rp1.094.309.908.639,98. Ini mencakup berbagai aspek seperti belanja pegawai, barang dan jasa, hibah, serta bantuan sosial. Selain itu, alokasi signifikan juga dialokasikan untuk belanja modal sebesar Rp155.560.100.788,00, yang mencakup pembangunan peralatan, gedung, jalan, serta aset tetap lainnya. Kemudian, belanja tidak terduga dan belanja transfer juga memiliki peran penting dalam menggerakkan aktivitas ekonomi dan sosial di Kabupaten Agam. Belanja tidak terduga sebesar Rp6.304.959.225,49 memberikan fleksibilitas dalam menanggapi situasi yang mendadak atau kebutuhan mendesak lainnya, sementara belanja transfer sebesar Rp167.418.863.895,00 memberikan dukungan keuangan yang vital untuk berbagai program pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
4. Apakah Pengeluaran Daerah Kabupaten Agam 2023 sudah mencapai terget yang direncanakan sebelumnya? Lalu apa yang menjadi pengeluaran terbesarnya?Â
Berdasarkan data terkini mengenai pendapatan dan pengeluaran daerah Kabupaten Agam tahun 2023, terlihat bahwa meskipun pendapatan daerah telah melebihi target yang diharapkan, namun pengeluaran daerah tidak mencapai target yang direncanakan sebelumnya. Pendapatan daerah Kabupaten Agam pada tahun 2023 telah mencapai jumlah yang mengesankan, melebihi target yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp2.813.617.781.937,52, sebuah prestasi yang mengindikasikan pertumbuhan ekonomi yang positif dan potensi pembangunan yang kuat di daerah tersebut. Namun, di sisi lain, pengeluaran daerah Kabupaten Agam pada tahun yang sama tidak mencapai target yang direncanakan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Agam nomor 8 tahun 2022. Meskipun anggaran belanja yang direncanakan sebesar Rp1,56 triliun, realisasi pengeluaran hanya mencapai Rp1,4 triliun. Ini menunjukkan adanya kesenjangan antara rencana anggaran dan penggunaan aktual dana. Salah satu sorotan utama dari data pengeluaran adalah penggunaan dana terbesar untuk belanja operasional, yang mencapai Rp1,19 triliun. Meskipun demikian, masih terdapat ruang untuk peningkatan efisiensi dan optimalisasi penggunaan anggaran, terutama dalam hal belanja modal, belanja transfer, dan belanja tidak terduga. Dengan demikian, meskipun Kabupaten Agam telah berhasil dalam meningkatkan pendapatannya, masih ada tantangan yang perlu dihadapi dalam mengelola pengeluaran agar sesuai dengan target yang telah ditetapkan, dengan fokus pada penggunaan anggaran yang lebih efisien dan efektif untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.Â
5. Kritik dan Saran untuk pengembangan daerah Kabupaten Agam.
 Kritik dan saran untuk pengembangan daerah Kabupaten Agam adalah bahwa pendapatan daerahnya belum mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya. Diperlukan evaluasi menyeluruh untuk merumuskan strategi pengumpulan pendapatan yang lebih optimal guna memastikan penggunaan anggaran dapat direalisasikan secara efektif untuk pembangunan wilayah. Selain itu, perlu juga langkah pengendalian yang ketat terhadap pengeluaran daerah guna meminimalisir belanja yang melebihi target, sehingga kondisi keuangan daerah tetap terjaga. Transparansi dalam pelaporan keuangan dan partisipasi aktif masyarakat dalam proses penganggaran juga perlu ditingkatkan. Selain itu, pemerintah Kabupaten Agam perlu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membayar pajak serta memperbaiki citra pajak dengan menyediakan fasilitas yang memberikan manfaat langsung bagi kehidupan dan ekonomi masyarakat, sehingga dapat mencapai target pendapatan yang direncanakan dan meningkatkan belanja daerah untuk pembangunan yang lebih baik.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H