Mohon tunggu...
Dina Ilma Wahyuni
Dina Ilma Wahyuni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Universitas Lambung Mangkurat

hobi traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Potensi Wilayah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan pada Tahun 2020 Menggunakan Metode LQ dan Shift Share

2 November 2024   09:28 Diperbarui: 2 November 2024   13:41 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi wilayah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan pada tahun 2020 dengan menggunakan metode Location Quotient (LQ) dan Shift Share Analysis. Metode LQ digunakan untuk mengidentifikasi sektor-sektor basis yang memiliki keunggulan kompetitif di wilayah tersebut, sedangkan metode Shift Share digunakan untuk menganalisis pertumbuhan ekonomi regional dengan membandingkannya terhadap pertumbuhan di tingkat provinsi. Hasil analisis menunjukkan bahwa sektor-sektor ekonomi utama yang memiliki potensi unggulan di Kabupaten Kotabaru adalah pertanian, perikanan, dan pertambangan, dengan nilai LQ yang menunjukkan keunggulan relatif dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat provinsi. Selain itu, hasil Shift Share Analysis menunjukkan bahwa pertumbuhan beberapa sektor di Kabupaten Kotabaru lebih cepat daripada pertumbuhan di tingkat provinsi, menandakan potensi perkembangan ekonomi yang positif di beberapa sektor tersebut. Penelitian ini memberikan wawasan mengenai sektor-sektor yang perlu dikembangkan dan diprioritaskan untuk meningkatkan daya saing ekonomi Kabupaten Kotabaru serta strategi pembangunan yang berbasis potensi wilayah.

Kata Kunci : Potensi Wilayah, LQ, Shift Share, Kabupaten Kotabaru

 

ABSTRACT

This research aims to analyze the potential of the Kotabaru Regency area, South Kalimantan in 2020 using the Location Quotient (LQ) and Shift Share Analysis methods. The LQ method is used to identify basic sectors that have competitive advantages in the region, while the Shift Share method is used to analyze regional economic growth by comparing it to growth at the provincial level. The results of the analysis show that the main economic sectors that have superior potential in Kotabaru Regency are agriculture, fisheries and mining, with LQ values showing relative superiority compared to the same sectors at the provincial level. In addition, the Shift Share Analysis results show that the growth of several sectors in Kotabaru Regency is faster than growth at the provincial level, indicating the potential for positive economic development in several of these sectors. This research provides insight into the sectors that need to be developed and prioritized to increase the economic competitiveness of Kotabaru Regency as well as development strategies based on regional potential.

Keywords: Regional Potential, LQ, Shift Share, Kotabaru Regency

PENDAHULUAN

Kabupaten Kotabaru di Kalimantan Selatan memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah di berbagai sektor, seperti pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Sektor-sektor ini memegang peranan penting dalam perekonomian daerah serta menjadi mata pencaharian utama bagi sebagian besar penduduk setempat. Potensi wilayah adalah kapasitas suatu daerah dalam menyediakan sumber daya, baik alam, manusia, maupun ekonomi, yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Potensi ini mencakup berbagai aspek yang bisa dikembangkan, seperti letak geografis, kualitas tanah, ketersediaan sumber air, iklim, sumber daya manusia, infrastruktur, serta kondisi sosial dan ekonomi(Arianto 2020). Untuk dapat memaksimalkan potensi tersebut, diperlukan analisis yang menyeluruh guna mengidentifikasi sektor-sektor unggulan yang memiliki peluang lebih besar untuk dikembangkan(Ridwan, Hajiali, and Rifai 2022). Pemahaman terhadap potensi wilayah berbasis data dan analisis yang akurat sangat penting dalam merancang perencanaan pembangunan yang lebih efektif.

Pendekatan analisis potensi wilayah dengan metode Location Quotient (LQ) dan Shift Share mampu memberikan pandangan yang lebih mendalam tentang kontribusi sektor-sektor ekonomi yang ada. Analisis Location Quotient (LQ) membandingkan derajat peran suatu sektor/industri di suatu daerah dengan derajat peran sektor/industri tersebut pada tingkat nasional(Hakim, Qomariyah, and Susanti 2020). Metode LQ berguna untuk mengidentifikasi sektor unggulan berdasarkan kekuatan relatifnya dibandingkan dengan wilayah lain, sementara metode Shift Share dapat menjelaskan dinamika pertumbuhan ekonomi di tiap sektor, baik dari pertumbuhan internal maupun eksternal. Analisis shift stock merupakan metode kuantitatif  untuk  menganalisis perubahan struktur perekonomian suatu daerah dibandingkan dengan struktur perekonomian daerah administratif yang lebih tinggi(Muhamad Paizal, Iwan Kusnadi, and U. Sulia Sukmawati 2023). Dengan menggabungkan kedua metode ini, pemahaman yang komprehensif mengenai potensi sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan di Kabupaten Kotabaru dapat diperoleh.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis sektor-sektor ekonomi yang memiliki keunggulan komparatif di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, pada tahun 2020. Dengan menggunakan metode Location Quotient (LQ) dan Shift Share, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai sektor-sektor yang berpotensi menjadi penggerak utama perekonomian daerah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Potensi Pertanian dan Hortikultura

Kabupaten Kotabaru memiliki potensi yang cukup besar dalam sektor hortikultura yang mencakup komoditas sayuran, buah-buahan, dan biofarmaka. Namun, dari data yang ada, tampak bahwa sebagian besar kecamatan masih berada dalam status "Tertinggal" untuk komoditas seperti bawang merah, kentang, dan kubis. Beberapa komoditas tertentu menunjukkan potensi yang menjanjikan, seperti cabai, yang dikategorikan sebagai "Andalan" di kecamatan Hampang dan "Unggul" di Pulau Laut Tengah dan Sungai Durian. Ini mengindikasikan adanya peluang pengembangan produksi cabai, yang dapat memenuhi kebutuhan lokal serta memiliki potensi pasar regional. Selain itu, produksi tomat juga dikategorikan "Unggul" di Sungai Durian, menunjukkan bahwa wilayah ini dapat menjadi pusat produksi tomat yang cukup penting. Kondisi tanah dan iklim yang cocok dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil panen dan memenuhi kebutuhan dalam skala yang lebih besar, sehingga potensi hortikultura ini bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi petani setempat. Pada sektor biofarmaka, komoditas seperti jahe, kunyit, kencur, dan laos/lengkuas umumnya memiliki status "Tertinggal" di sebagian besar kecamatan. Namun, dengan semakin tingginya permintaan terhadap bahan-bahan alami untuk kesehatan, potensi biofarmaka ini perlu ditingkatkan melalui penyuluhan kepada petani mengenai metode budidaya yang baik dan akses pasar yang lebih luas.

Potensi Tanaman Hias

Tanaman hias di Kabupaten Kotabaru masih didominasi oleh status "Tertinggal," terutama untuk komoditas anggrek, krisan, mawar, dan sedap malam. Komoditas ini belum mendapatkan perhatian yang cukup dari petani maupun pemerintah daerah, padahal permintaan terhadap tanaman hias meningkat seiring dengan tren dekorasi interior yang menggunakan tanaman. Untuk meningkatkan potensi tanaman hias, pemerintah daerah dapat merancang program pelatihan yang melibatkan petani muda, mengingat budidaya tanaman hias membutuhkan keterampilan khusus dan pengetahuan mengenai tren pasar. Pemberian dukungan berupa fasilitas rumah kaca, misalnya, juga dapat membantu meningkatkan kualitas tanaman hias dan membuka peluang ekspor jika produksi meningkat.

Potensi Buah-buahan

Kabupaten Kotabaru menunjukkan potensi yang cukup tinggi dalam produksi buah-buahan, terutama mangga, durian, dan pisang. Kecamatan Hampang dan Pamukan Selatan diklasifikasikan sebagai "Andalan" untuk durian, sementara Pulau Laut Selatan dan Sungai Durian masuk dalam kategori "Unggul" untuk mangga dan pisang. Potensi ini perlu dimaksimalkan mengingat buah-buahan seperti durian dan mangga memiliki nilai jual yang cukup tinggi, baik untuk pasar lokal maupun untuk ekspor. Peningkatan produksi dan kualitas buah dapat dicapai melalui program intensifikasi pertanian dan pengelolaan pasca-panen. Pembangunan infrastruktur penyimpanan yang memadai juga penting untuk mengurangi kerugian akibat buah-buahan yang rusak sebelum sampai ke pasar. Di samping itu, promosi potensi buah lokal juga dapat dilakukan, misalnya melalui festival durian, untuk menarik minat wisatawan serta meningkatkan pendapatan masyarakat.

Potensi Perkebunan

Komoditas perkebunan memiliki peran penting dalam perekonomian Kabupaten Kotabaru. Beberapa komoditas utama adalah kelapa sawit, kopi, dan kelapa. Kecamatan Kelumpang Tengah dan Pulau Laut Timur menunjukkan status "Andalan" untuk kelapa sawit. Selain itu, kecamatan-kecamatan seperti Kelumpang Barat, Kelumpang Selatan, dan Pulau Laut Timur memiliki potensi "Unggul" untuk tanaman kopi. Dengan semakin tingginya permintaan minyak kelapa sawit di pasar internasional, peningkatan produksi kelapa sawit perlu dikelola secara berkelanjutan. Hal ini penting agar tidak menimbulkan dampak lingkungan yang negatif, seperti penggundulan hutan dan kerusakan ekosistem. Untuk kopi, perbaikan kualitas produk dan pemasaran, baik untuk pasar lokal maupun ekspor, dapat menjadi strategi pengembangan yang tepat. Karet juga memiliki status "Unggul" di beberapa kecamatan seperti Kelumpang Hulu dan Kelumpang Hilir. Mengingat karet merupakan komoditas ekspor yang penting, pemerintah daerah perlu bekerja sama dengan petani dalam meningkatkan kualitas lateks dan mengatasi masalah harga yang fluktuatif.

wahyuni,2024
wahyuni,2024

Potensi Peternakan

Pada sektor peternakan, sapi potong dan kambing memiliki potensi yang cukup besar di beberapa kecamatan. Kecamatan Pulau Laut Utara dan Pulau Laut Timur memiliki status "Unggul" dalam produksi sapi potong, yang menunjukkan adanya potensi untuk menjadi pusat produksi daging sapi di Kabupaten Kotabaru. Selain itu, Kecamatan Kelumpang Barat dan Pulau Laut Tengah menunjukkan potensi pada sektor sapi perah yang dapat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan susu di wilayah lokal. Namun, tantangan yang dihadapi oleh peternak adalah ketersediaan pakan dan lahan yang cukup untuk penggembalaan. Selain itu, perbaikan infrastruktur seperti jalan dan fasilitas kesehatan hewan juga diperlukan untuk mendukung pengembangan sektor peternakan di wilayah ini. Untuk pengembangan budidaya unggas, Ayam Kampung memiliki potensi besar di kecamatan Pulau Laut Utara, yang dikategorikan sebagai "Andalan." Hal ini bisa menjadi peluang bagi peternak lokal untuk memenuhi permintaan daging ayam di tingkat lokal dan regional.

wahyuni,2024
wahyuni,2024

Potensi Perikanan

Kabupaten Kotabaru yang berada di wilayah pesisir memiliki potensi besar dalam sektor perikanan, baik perikanan laut, perairan umum, maupun budidaya. Beberapa kecamatan seperti Pulau Laut Timur, Pamukan Selatan, dan Sungai Durian memiliki potensi "Unggul" untuk perikanan laut. Pengembangan sektor perikanan laut akan membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat pesisir dan berpotensi meningkatkan pendapatan daerah jika dikelola dengan baik. Selain itu, budidaya tambak dan kolam menunjukkan potensi di beberapa kecamatan seperti Kelumpang Selatan dan Sungai Durian. Budidaya udang dan ikan air tawar dapat diintensifkan untuk memenuhi permintaan pasar lokal dan ekspor. Pendampingan teknis dan akses permodalan bagi para pembudidaya akan menjadi faktor penting dalam memaksimalkan potensi ini. Budidaya jaring apung juga memiliki potensi di wilayah perairan Kabupaten Kotabaru. Teknologi budidaya jaring apung memungkinkan hasil produksi yang lebih tinggi, dan dapat mengurangi tekanan terhadap perikanan laut yang sering kali mengalami penangkapan berlebihan.

wahyuni,2024
wahyuni,2024

KESIMPULAN

Dari hasil analisis Shift Share, dapat disimpulkan bahwa sektor ekonomi di Kabupaten Kotabaru memiliki potensi pengembangan yang signifikan dengan berbagai faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya. Sektor holtikultura, seperti cabai dan tomat, menunjukkan pertumbuhan yang bervariasi tergantung pada kondisi tanah dan metode penanaman, sementara sektor biofarmaka masih memerlukan dorongan agar dapat menjadi sumber pendapatan alternatif bagi petani. Sektor buah-buahan, khususnya durian, mangga, dan pisang, memiliki potensi pertumbuhan yang besar dengan dukungan teknologi pertanian dan pemasaran yang tepat. Sektor perkebunan, seperti kelapa sawit dan kopi, memainkan peran penting dalam perekonomian daerah dengan potensi ekspor yang tinggi, meskipun pengembangan berkelanjutan harus diprioritaskan untuk mencegah dampak lingkungan negatif.

Di sektor peternakan, potensi produksi daging dan susu sapi masih bisa ditingkatkan dengan perbaikan infrastruktur dan dukungan bagi peternak. Sementara itu, sektor perikanan, yang meliputi perikanan laut dan budidaya tambak, menunjukkan potensi besar untuk peningkatan produksi dan lapangan kerja bagi masyarakat pesisir. Secara keseluruhan, Kabupaten Kotabaru memiliki peluang besar dalam mengembangkan sektor-sektor ekonomi tersebut dengan mengoptimalkan daya saing dan kondisi alam yang mendukung. Implementasi strategi pertanian modern, peningkatan kualitas produk, dan pengelolaan berkelanjutan akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun