HASIL DAN PEMBAHASAN
Potensi Pertanian dan Hortikultura
Kabupaten Kotabaru memiliki potensi yang cukup besar dalam sektor hortikultura yang mencakup komoditas sayuran, buah-buahan, dan biofarmaka. Namun, dari data yang ada, tampak bahwa sebagian besar kecamatan masih berada dalam status "Tertinggal" untuk komoditas seperti bawang merah, kentang, dan kubis. Beberapa komoditas tertentu menunjukkan potensi yang menjanjikan, seperti cabai, yang dikategorikan sebagai "Andalan" di kecamatan Hampang dan "Unggul" di Pulau Laut Tengah dan Sungai Durian. Ini mengindikasikan adanya peluang pengembangan produksi cabai, yang dapat memenuhi kebutuhan lokal serta memiliki potensi pasar regional. Selain itu, produksi tomat juga dikategorikan "Unggul" di Sungai Durian, menunjukkan bahwa wilayah ini dapat menjadi pusat produksi tomat yang cukup penting. Kondisi tanah dan iklim yang cocok dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil panen dan memenuhi kebutuhan dalam skala yang lebih besar, sehingga potensi hortikultura ini bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi petani setempat. Pada sektor biofarmaka, komoditas seperti jahe, kunyit, kencur, dan laos/lengkuas umumnya memiliki status "Tertinggal" di sebagian besar kecamatan. Namun, dengan semakin tingginya permintaan terhadap bahan-bahan alami untuk kesehatan, potensi biofarmaka ini perlu ditingkatkan melalui penyuluhan kepada petani mengenai metode budidaya yang baik dan akses pasar yang lebih luas.
Potensi Tanaman Hias
Tanaman hias di Kabupaten Kotabaru masih didominasi oleh status "Tertinggal," terutama untuk komoditas anggrek, krisan, mawar, dan sedap malam. Komoditas ini belum mendapatkan perhatian yang cukup dari petani maupun pemerintah daerah, padahal permintaan terhadap tanaman hias meningkat seiring dengan tren dekorasi interior yang menggunakan tanaman. Untuk meningkatkan potensi tanaman hias, pemerintah daerah dapat merancang program pelatihan yang melibatkan petani muda, mengingat budidaya tanaman hias membutuhkan keterampilan khusus dan pengetahuan mengenai tren pasar. Pemberian dukungan berupa fasilitas rumah kaca, misalnya, juga dapat membantu meningkatkan kualitas tanaman hias dan membuka peluang ekspor jika produksi meningkat.
Potensi Buah-buahan
Kabupaten Kotabaru menunjukkan potensi yang cukup tinggi dalam produksi buah-buahan, terutama mangga, durian, dan pisang. Kecamatan Hampang dan Pamukan Selatan diklasifikasikan sebagai "Andalan" untuk durian, sementara Pulau Laut Selatan dan Sungai Durian masuk dalam kategori "Unggul" untuk mangga dan pisang. Potensi ini perlu dimaksimalkan mengingat buah-buahan seperti durian dan mangga memiliki nilai jual yang cukup tinggi, baik untuk pasar lokal maupun untuk ekspor. Peningkatan produksi dan kualitas buah dapat dicapai melalui program intensifikasi pertanian dan pengelolaan pasca-panen. Pembangunan infrastruktur penyimpanan yang memadai juga penting untuk mengurangi kerugian akibat buah-buahan yang rusak sebelum sampai ke pasar. Di samping itu, promosi potensi buah lokal juga dapat dilakukan, misalnya melalui festival durian, untuk menarik minat wisatawan serta meningkatkan pendapatan masyarakat.
Potensi Perkebunan
Komoditas perkebunan memiliki peran penting dalam perekonomian Kabupaten Kotabaru. Beberapa komoditas utama adalah kelapa sawit, kopi, dan kelapa. Kecamatan Kelumpang Tengah dan Pulau Laut Timur menunjukkan status "Andalan" untuk kelapa sawit. Selain itu, kecamatan-kecamatan seperti Kelumpang Barat, Kelumpang Selatan, dan Pulau Laut Timur memiliki potensi "Unggul" untuk tanaman kopi. Dengan semakin tingginya permintaan minyak kelapa sawit di pasar internasional, peningkatan produksi kelapa sawit perlu dikelola secara berkelanjutan. Hal ini penting agar tidak menimbulkan dampak lingkungan yang negatif, seperti penggundulan hutan dan kerusakan ekosistem. Untuk kopi, perbaikan kualitas produk dan pemasaran, baik untuk pasar lokal maupun ekspor, dapat menjadi strategi pengembangan yang tepat. Karet juga memiliki status "Unggul" di beberapa kecamatan seperti Kelumpang Hulu dan Kelumpang Hilir. Mengingat karet merupakan komoditas ekspor yang penting, pemerintah daerah perlu bekerja sama dengan petani dalam meningkatkan kualitas lateks dan mengatasi masalah harga yang fluktuatif.