KONSEP DASAR PENGINDERAAN JAUH
1. DEFINISI PENGINDERAAN JAUH
Penginderaan jauh merupakan terjemahan kata dari bahasa Inggris "remote sensing yang merupakan istilah umum yang digunakan untuk menyembut Suatu Kegiatan pendugaan keterangan Suatu objek dari jarak jauh tanpa Perlu menyentuh atau mendatanginya. Disiplin ilmu ini sering disebut merupakan cabang limu dari geografi dan telah berkembang dengan cepat Sehingga terdapat berbagai penafsiran dan berbagai ahli mengenais detinisi atau pengertiannya.
Penginderaan jauh telah didefinisakan secara bervariasi namun pada dasarnya merupakan ilmu pengetahuan atau seni untuk mengungkapkan sesuatu mengenai suatu objek tanpa menyentuhnya secara langsung.
2. KONSEP DASAR PENGINDERAAN JAUH
Penginderaan jauh menggunakan prinsip-prinsip dasar ilmu fisika terutama mengenai radiasi elektromagnetik karena proses yang terjadi dalam proses penginderaan jauh selalu melibatkan interaksi antara radiasi energi yang disengaja dengan target yang menjadi sasaran atau objek penelitian.
- Radiasi Elektromagnetik adalah cahaya yang sesungguhnya merupakan energi elektromagnetik yang merambat.
- Spektrum elektromagnetik adalah tentang atau kisaran dari Panjang gelombang terpendek ke Panjang gelombang terpanjang.
3. MACAM RESOLUSI CITRA
Resolusi pada disiplin ilmu penginderaan jauh sedikit berbeda karena isitlah resolusi dapat merujuk kepada empat istilah, yaitu: a) Resolusi Spasial; b) Resolusi spektral; c) Resolusi Temporal dan d) Resolusi Radiometrik.
DATA PENGINDERAAN JAUH
1. JENIS -- JENIS DATA PENGINDERAAN JAUH
Data penginderaan jauh juga mengalami perkembangan terutama dalam hal teknologi penyimpanan data   kedalam      bentuk digital  berupa       file komputer dalam berbagai format ekstensi dan hal tersebut sudah menjadi hal yang biasa bagi seluruh lapisan masyarakat. secara garis besar, data hasil tangkapan sensor dan sudah diolah dalam bentuk file digital sebagai bahan analisis penginderaan jauh dapat dibagi menjadi dua kelompok , yaitu:
- Data Vektor, data yang menampilkan pola keruangan dalam bentuk titik, garis, kurva atau poligon. Basis dari data vektor titik yang disebut titik kontrol atau nodes yang memiliki posisi sumbu x, sumbu y dan arah (sumbu z) (Prahasta, 2009). Setiap alur pada vektor bisa ditambahkan atribut, termasuk ketebalan garis, bentuk, kurva, warna garis, dan warna isi. Â Contoh: data jalan, sungai, posisi dalam ekstensi shapefile maupun gpx.
- Data Raster, struktur data dot matrix, yang mewakili kotak grid pixel pada umumnya, atau warna poin, yang dapat di lihat via monitor, kertas, atau media lainnya. Sehingga biasanya kualitas gambar dari data jenis raster dinilai berdasarkan jumlah pixel-nya. Contoh: Citra satelit, Citra radar, DEM