1.  Melaksanakan ibadah menurut agama yang dianut masing-masing
- Makan dua kali sehari atau lebih.
- Pakaian yang berbeda untuk berbagai keperluan.
- Lantai rumah bukan dari tanah.
- Jika anak sakit dibawa ke sarana atau petugas kesehatan.
c. Keluarga Sejahtera II
- Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur menurut agama yang dianut masing-masing.
- Minimal seminggu sekali keluarga tersebut menyediakan daging atau ikan atau telur sebagai lauk pauk.
- Memperoleh pakaian baru dalam setahun terakhir.
- Luas lantai tiap penghuni rumah 8 m.
- Anggota keluarga sehat dalam keadaan tiga bulan terakhir, sehingga dapat menjalankan fungsi masing-masing.
- Keluarga yang berumur 15 tahun keatas mempunyai penghasilan tetap.
- Bisa baca tulis latin bagi anggota keluarga dewasa yang berumur 10-60 tahun.
- Seluruh anak yang berumur 7-15 tahun bersekolah pada saat ini.
- Anak hidup dua atau lebih dan saat ini masih memakai alat kontrasepsi.
d. Keluarga Sejahtera III
- Keluarga mempunyai upaya untuk meningkatkan pengetahuan agama.
- Keluarga mempunyai tabungan.
- Keluarga biasanya makan bersama minimal sekali dalam sehari.
- Turut serta dalam kegiatan masyarakat.
- Keluarga mengadakan rekreasi bersama minimal sekali dalam 6 bulan.
- Keluarga dapat memperoleh berita dari surat kabar, radio, televisi, atau majalah.
- Anggota keluarga dapat menggunakan sarana transportasi.
e. Keluarga Sejahtera III Plus
- Memberikan sumbangan secara teratur dan sukarela untuk kegiatan sosial masyarakat dalam bentuk materi.
- Aktif sebagai pengurus yayasan atau instansi.
Itulah indikator dari keluarga sejahtera, dapat di simpulkan bahwa keluarga sejahtera adalah keluarga yang memiliki kehidupan atau gaya hidup yang teratur, memiliki kecakapan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal yang mendasar untuk mendukung itu semua agar dapat terwujud adalah ekonomi, tanpa adanya ekonomi keluarga yang cukup maka hal yang diinginkan tidak akan pernah terwujud. Tetapi apabila ekonominya mencukupi untuk itu, sedangkan indikator keluarga sejahtera tidak tercipta dengan baik, maka akan sia-sia saja. Maka dari itu perlu adanya kesetimbangan antara ekonomi dan kehidupan individu maupun keluarga dengan masyarakat serta kepada keluarga sendiri. Cara yang dilakukan pemerintah Indonesia merupakan cara yang sangat tepat untuk mengurangi tingkat kemiskinan yang ada di negeri ini, dengan cara itulah Indonesia akan menjadi negara yang mampu menekan angka kemiskinan. Tetapi program ini tidak hanya sebatas program yang diberikan pada masyarakat yang kurang mampu, diperlukan adanya penyuluhan atau pengarahan kepada masyarakat mengenai program ini, agar tidak salah pandangan dan tidak salah guna untuk keperluan yang sia-sia. Dengan begitu masyarakat atau keluarga yang kurang mampu dapat lebih hemat dalam menggunakan uang dalam kehidupan sehari-hari, lebih mengerti mana yang harus didahulukan dan mana yang bisa ditunda untuk sementara waktu. Dengan begitu kehidupan keluarga akan lebih terarah. Bantuan ini diberikan sesuai dengan keperluan yang memang sesuai dengan apa yang dibutuhkan, misalnya anak sekolah dasar diberikan lebih sedikit dari pada anak sekolah menengah pertama karena memiliki keperluan yang berbeda. Pengaruh ini akan dirasakan masyarakat Indonesia walaupun tidak secepat yang diperkiran, tetapi dengan begitu perhatian pemerintah akan program ini wajib kita apresiasi karena pemerintah peduli dengan masyarakatnya yang kurang mampu khususnya dari segi ekonomi. Kita sebagai warga negara Indonesia yang bermartabat, sudah seharusnya kita menghargai apa yang telah pemerintah ini lakukan kepada rakyatnya. Jangan tanya apa yang sudah negara ini berikan kepada dirimu, tapi tanya apa yang sudah kamu berikan kepada negeri kita tercinta ini. Terima kasih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI