Mohon tunggu...
dinahayatihayati
dinahayatihayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - penganguran

mancing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Gen-Z yang Relegius dan Akademis Melalui 5 Pilar Kemalikussalehan

6 Desember 2024   18:30 Diperbarui: 6 Desember 2024   19:08 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
salah satu  monumen museum samudra pasai

Membangun Gen-Z yang Relegius Dan Akademis Melalui 5 Pilar Kemalikussalehan

 

Generasi Z, yang lahir di era teknologi digital, menghadapi tantangan unik yang tidak dialami generasi sebelumnya. Mereka hidup dalam dunia yang serba cepat dan penuh informasi, yang sering kali menuntut mereka untuk tetap relevan baik secara intelektual maupun moral. Untuk menghadapi tantangan ini, Universitas Malikussaleh memperkenalkan pendekatan Kemalikussalehan, sebuah konsep berbasis nilai yang terdiri atas lima pilar: Religius, Akademis, Transformatif, Berwawasan Global, dan Cinta Damai. Pendekatan ini dirancang untuk membangun generasi muda yang memiliki kepribadian utuh---memadukan intelektualitas, spiritualitas, dan kemampuan sosial.

 

Pilar Religius menjadi fondasi utama untuk menanamkan keimanan dan ketaqwaan. Dalam Pilar ini, mahasiswa diarahkan untuk memperkuat hubungan mereka dengan Tuhan, diri sendiri, dan sesama manusia. Nilai religius memberikan panduan moral yang kokoh, membantu mereka dalam membuat keputusan yang etis di tengah godaan materialisme dan individualisme. Generasi Z yang religius mampu menjadikan iman sebagai sumber kekuatan untuk menghadapi tekanan hidup dan menjaga integritas di berbagai situasi.

 

Pilar Akademis menekankan pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan. Generasi Z didorong untuk terus belajar, berpikir kritis, dan mengembangkan solusi inovatif. Selain meningkatkan kemampuan intelektual, Pilar ini juga mendorong mahasiswa untuk memahami peran mereka dalam masyarakat dan bagaimana mereka dapat memberikan kontribusi positif melalui ilmu yang mereka kuasai. Dengan dasar akademis yang kuat, mereka tidak hanya menjadi ahli dalam bidangnya tetapi juga menjadi individu yang mampu mengatasi tantangan zaman.

salah satu  monumen museum samudra pasai
salah satu  monumen museum samudra pasai

 

Pilar Transformatif mengajarkan Generasi Z untuk terus beradaptasi dan berinovasi dalam menghadapi perubahan global. Sebagai individu yang hidup di era penuh transformasi, mereka dituntut untuk menjadi agen perubahan yang mampu membawa dampak positif di lingkungannya. Pilar ini juga mendorong mahasiswa untuk mengimplementasikan tri dharma perguruan tinggi---pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat---sebagai wujud kontribusi mereka bagi bangsa dan negara

 

 Pilar Berwawasan Global membangun kesadaran Generasi Z terhadap isu-isu global yang saling berkaitan. Pilar ini mengajarkan mereka untuk berpikir luas, memahami kompleksitas dunia, dan melihat bagaimana tindakan lokal dapat memiliki dampak global. Dengan perspektif ini, mahasiswa dilatih untuk menjadi individu yang responsif terhadap isu-isu global, seperti perubahan iklim, keadilan sosial, dan teknologi digital, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

kunjungan mahasiswa unimal ke museum samudra pasai
kunjungan mahasiswa unimal ke museum samudra pasai

Pilar Cinta Damai memupuk rasa toleransi, dialog, dan diplomasi di tengah keberagaman. Pilar ini mendorong Generasi Z untuk menyelesaikan konflik secara bijaksana, menciptakan harmoni sosial, dan menjaga perdamaian dalam berbagai aspek kehidupan. Mahasiswa yang mencintai perdamaian memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin yang mampu enjembatani perbedaan dan menciptakan lingkungan yang harmonis.

dokumentasi kunjungan mahasiswa unimal ke museum samudra pasai
dokumentasi kunjungan mahasiswa unimal ke museum samudra pasai

 

Dengan mengintegrasikan kelima pilar ini, Universitas Malikussaleh membangun generasi muda yang unggul, baik secara intelektual maupun moral. Mereka tidak hanya siap bersaing dalam era globalisasi tetapi juga mampu menjaga identitas spiritual dan nilai-nilai luhur bangsa. Kemalikussalehan menjadi panduan penting dalam membentuk Gen-Z yang religius, akademis, dan mampu menghadapi tantangan dunia modern dengan keberanian dan kebijaksanaan.

 

Pendekatan ini menegaskan bahwa pendidikan tidak hanya tentang pencapaian akademik, tetapi juga tentang membentuk manusia seutuhnya yang memiliki keseimbangan antara iman, ilmu, dan akhlak. Inilah langkah strategis Universitas Malikussaleh dalam mencetak pemimpin masa depan yang berdaya saing dan berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun