Tanggal 21 Januari 2016 merupakan hari ketiga atau hari terakhir perjalanan Datsun Risers Expedition (DRE) Etape 2 Kalimantan. Tujuan akhir di hari ketiga ini adalah Banjarmasin. Setelah semalam berbagi tawa dan canda bersama para risers dan panitia, menambah keakraban diantara kami. Kami juga melakukan sesi sharing tentang acara DRE dan performansi mobil Datsun. Karena sudah dekat, rasanya tidak ingin berpisah dengan mereka. Kami ingin melanjutkan ke Etape berikutnya tapi apa daya kami harus tetap pulang.Â
Pagi hari kami sarapan di Meratus Resort, tempat kami menginap. Sebelum berangkat, kita melakukan briefing, senam dan juga pijit-pijit untuk meregangkan otot-otot yang kaku. Sekitar pukul 8 WITA, kami meninggalkan Loksado.Â
Jalan menuju Banjarmasin cukup mulus walaupun tetap bertemu dengan truk-truk besar. Perjalanan kali ini agak ngebut karena kami harus mengunjungi Martapura terlebih dahulu sebelum ke Banjarmasin. Kami juga tidak ingin tertinggal pesawat karena terlambat sampai di Banjarmasin. Walaupun agak ngebut tetapi barisan convoy tetap tertib dan tetap menjaga keselamatan. Hal ini karena koordinasi yang baik antara crew dan juga para risers.Â
Pukul 11.00 WITA kami mampir di sebuah warung soto banjar yang bernama Soto Banjar Anang Martapura. Tempatnya cukup ramai dan agak sulit untuk parkir apalagi rombongan kami memiliki 14 mobil. Namun akhirnya kami menemukan tempat parkir.Â
Setelah perut full, perjalanan dilanjutkan lagi. Tujuan selanjutnya adalah Pendulangan Emas dan Intan Martapura. Pukul 12.15 WITA kami hampir sampai di lokasi pendulangan tradisional. Jalan menuju lokasi cukup menantang. Jalannya kecil, masih tanah dan becek. Namun hal itu mudah dilalui dengan mobil Datsun.Â
Akhirnya kami sampai di lokasi pendulangan. Disana sudah ramai oleh para pendulang da para pedagang. Para risers langsung mendekat ke para pendulang. Disini kami bertanya-tanya kepada mereka tentang proses pendulangan emas dan intan. kami juga bertanya tentang kehidupan mereka. Mereka bekerja dari pagi hingga sore. Jadi sekitar 8 jam mereka berada didalam genangan air untuk memisahkan emas dengan zat yang lain. Setiap hari mereka selalu mendapatkan emas yang lumanyan banyak tetapi hasil yang mereka peroleh sedikit karena harus dibagi dengan pemilik tanah dan juga perusahaan yang mengelola emas mereka.Â
Selain bertanya-tanya dengan para pendulang, beberapa risers dan crew juga terlihat asik mencari batu akik untuk dibawa pulang. Disini terdapat banyak sekali penjual batu akik. Beberapa penjual juga ada yang memaksa agar barang dagangannya dibeli. Be careful yaaa...
Sebelum berangkat ke Bandara Syamsudin Noor, kami makan dan foto-foto bersama.
Terima kasih Datsun dan Kompasiana untuk pengalaman yang berharga. Â
Â
*Foto Dokumen Pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H