Mohon tunggu...
Dinah Pratiwi
Dinah Pratiwi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa

Sedang belajar menulis tentang banyak hal untuk mengenal Dunia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pertumbuhan Ekonomi dan Struktur Ekonomi

19 November 2020   22:31 Diperbarui: 19 November 2020   22:52 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1,5 miliar ketika itu sudah membutuhkan untuk negara yang memproduksi tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tadi itu udah untung kalau mereka terus mengekspor ke negara-negara lain itu tambah besar ku ajak kau cita-cita ketikan China hari ini hari ini menguasai pasar dunia ditambah sekarang teknologi dikuasai oleh Cina, Cina menguasai teknologi yang Ada perubahan teknologi perubahan teknologi China yang tadinya sekedar hanya kepalanya sekarang udah nggak di hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan dasar dan bagaimana untuk membuat sebuah produk luar biasa yang menciptakan mesin mesin yang sudah terintegrasi dengan artifisial intelijen itu menghemat dan luar biasa dengan dibangun oleh Cina hingga Cina bisa menguasai dunia akhirnya terjadi substitusi impor.

Sedangkan di Indonesia Indonesia itu besar industri pangan dan nggak jauh dari kita belum mampu memproduksi sebuah mesin masih dalam tahap negara maju tidak bisa masuk kedalam negara dalam negara maju membangun sebuah politik negara-negara yang pada awal pembangunan ekonomi dan industrialisasi sudah memiliki mesin besi dan baja relatif buat akan mengalami proses industrialisasi yang lebih besar yang lebih cepat dibandingkan negara yang hanya memiliki industri pakaian jadi dan alas kaki.

Serta makanan Indonesia Indonesia itu tidak bisa bergerak cepat karena industrinya itu hanya menguasai tidak ada industri pengolahan yang akan kita gunakan sehari-hari baik atau buruk premium bahan bakar kendaraan tidak bisa mengolahnya sendiri Kita pakai orang asing dijual lagi dengan harga yang murah banget di sana rupiah kalau ini benar dengan negara-negara maju seperti Jepang, China dan mereka mereka sudah memiliki mesin lagi pesan pertumbuhan ekonomi lebih banyak bermain dengan perusahaan multinasional berbeda dengan negara-negara yang pasal-pasal dalam negeri Cina itu udah tadi udah memperoleh keuntungan yang besar ketika dia keluar itu pakai politik dan harganya lebih murah sehingga ketika diekspor dia menguasai dengan harganya murah di Indonesia.

Banyaknya barang-barang Cina itu melalui itu biasa banyak kita dalam negeri bisa bersaing relatif ketika kita memperoleh sendiri maka dari itu menjadi politikus itu untuk biaya produksinya itu lebih rendah dibandingkan kita produksi sendiri distribusi pendapatan tidak merata faktor faktor-faktor di atasnya ada dan kondisi ekonomi kenapa ketika pendapatan rata-rata per kapita naik pesawat tapi kalau distribusi nya sangat pincang ya kenaikan pendapatan tersebut tidak terlalu berarti bagi pertumbuhan industri selain industri yang membuat barang-barang sederhana seperti makanan dan minuman serta sepatu dan pakaian jadi misalnya jika hanya 20% dari PDB dan produk nasional yang dinikmati oleh 80 juta penduduk yang berarti kelompok kaya hanya 20% yang 80% tapi menikmati keuntungan 20% nggak sesuai teori mengenai perbedaan elastisitas.

Pendapatan terhadap permintaan antara barang-barang dan kategori inferior dan barang inferior permintaan yang efektif atas barang-barang dari kategori pertama sangatlah kecil dan ini tidak terlalu merangsang pertumbuhan industri yang membuat barang-barang tersebut kemudian ada karakteristik industrialisasi misalnya pelaksanaan atau penerapan strategi pengembangan industri jenis industri diunggulkan pola pembangunan industri dan insentif yang diberikan aspek-aspek ini biasanya berbeda antar negara yang menghasilkan industrialisasi yang juga berbeda antarnegara keberadaan SDA tidak usah diragukan kalau keberadaan Indonesia berapa puluh tahun lagi juga sumber daya kita melimpah ruang akan tetapi pengelolaannya yang tidak benar.

Kenapa banyak pengelolaan SDA kita ini dia diambil oleh asing jika kita lagi dari mereka harganya pun jadi mahal ini bukan kita tidak bisa langsung tetapi parah pengeluaran negara ini yang tidak mau sedikit lebih pusingnya tiket lebih sedikit itu berat untuk mengolah akhirnya diserahkan kepada asing kemudian kebijakan perdagangan luar negeri dapat menunjukkan bahwa negara yang menerapkan kebijakan ekonomi tertentu atau ilmuwan dan hasil industrialisasi nya akan berbeda dibandingkan negara yang menerapkan kebijakan ekonomi terbuka atau Open booking banyak negara berkembang termasuk Indonesia pada awal pembangunan menerapkan kebijakan protektif terhadap sektor industrinya yang disebut kebijakan substitusi impor hasilnya sektor industri berkembang tidak efisien yang sangat tergantung pada tingkat diversifikasi rendah khususnya lemak pada kelompok industri Tengah seperti industri barang modal yang perantara dan komponen-komponen untuk kelompok industri hilir yang umumnya menerapkan sistem produksi assembling ini disini kita tidak mampu mengelola sendiri merakit sendiri nah ini butuh bantuan orang lain padahal sebenarnya kita tidak tidak sama dengan mereka banyak anak bangsa kita yang berasal dari luar tetapi Ini ada sedikit potret pertumbuhan ekonomi dan struktur ekonomi di Indonesia  yang terjadi pada suhu 1998 sampai 2004 di mana 1998 sampai 2014 ini terjadi berbagai macam krisis di sini tidak terlalu banyak tekanan shio di tahun ini ya nanti fotonya perlambatan pertumbuhan investasi kemungkinan dampak perlambatan dari penjualan dan perlambatan PDB nominal dan eksternal di BBM berlanjut lambatnya pengurangan kemiskinan ini kita diperkirakan pada tahun 2045 mendapatkan nilai total pertumbuhan ekonomi itu sekitar 6 miliar per tahun bisa meningkat dengan usaha sektor ekonomi yang bisa bertahan dan bisa menahan pertumbuhan ekonomi semua hanya pertumbuhan ekonomi.

Penulis adalah Dinah Pratiwi, Program Sudi Ekonomi Islam FEB Universitas Muhammadiyah prof.Dr.Hamka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun