Perekonomian Indonesia dibagi ke dalam tiga kurun waktu yaitu Orde lama (1945-1966), Orde Baru (1966-1998),Orde Reformasi (1998-Sekarang).
Perekonomian pada masa Orde Lama, situasi perekonomian penting pada masa orde lama yaitu masuk ke arah Pertumbuhan ekonomi diPeriode 1951-1966 pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 2,7 persen per tahun serta Kebijakan mencetak uang baru mengakibatkan inflasi tinggi 23,5 persen pertahun selama 1955-1960. Lalu situasi dalam Nasionalisasi perusahaan asing (terutama milik Belanda) pada 1951 ini pada tahun 1958 pemberlakuan UU No.78/1958 tentang investasi Asing, hal ini memperburuk perekonomian, termasuk penutupan Bursa Efek Jakarta.
Situasi Penggabungan semua bank milik pemerintah tahun 1965 mendirikan Bank berjuang dimana sistem perbankan hanya berfungsi sebagai pemasok dana proyek pemerintah.Â
Sistem Angkatan kerja,pekerjaan dan upah pada masa ode lama salah satunya Angkatan kerja dengan jumlah pengangguran sebanyak 1,8 juta dari 34,5 juta angkatan kerja, pekerjaan dengan 72% disektor pertanian, 9,5% disektor jasa,6,7% di sektor perdagangan dan keuangan, 5,7% disektor industri dan Upah pada tahun 1953 pekerja di Jakarta menerima upah sebesar Rp5-6 per hari(pekerja non terampil)dan Rp10-20 per hari (pekerja terampil).Â
Dan dalam neraca ekonomi nasional, pada tahun 1955-1965 anggaran pemerintah mengalami defisit sebesar 137% dari pendapatan dalam situasi ini memprihatinkan sangat mendorong negara untuk melakukan pinjaman luar negeri.
Perekonomian pada masa Orde BaruÂ
Pembangunan jangka pendek pemerintah, ada 4 pelaksanaan yaitu dengan Tahap Penyelamatan, Rehabilitasi, Konsolidasi, Â Stabilisasi. Sedangkan pembangunan jangka panjang (Pelita) Pemerintah ada 3 tahap antara lain dengan adanya Pelita I (1969-1974), menitikberatkan pada pemeliharaan stabilitas perekonomian dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 8,56 % pertahun, Pelita II (1974-1979) menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi sebesar 6,96% per tahun dan Pelita III-V menitikberatkan pada pemerataan hasil pembangunan Pelita III sebesar 6,02 persen per tahun; Pelita V sebesar 6,76 % per tahun.
Aspek keberhasilan Perekonomian Indonesia Orde Baru Relatif terpeliharanya stabilitas nasional,serta Dalam bidang investasi dan penerimaan negara, struktur perekonomian sudah lebih kokoh dan seimbang.Â
Dalam bidang fiskal, prinsip anggaran berimbang yang dinamis senantiasa dianut serta dalam bidang moneter terjadi perubahan struktur secara mendasar. Dalam hal utang luar negeri, pembayaran kembali angsuran pokok dan bunga utang kian membesar baik jumlah mutlak maupun peranan relatifnya terhadap seluruh pengeluaran rutin
Perekonomian Indonesia pada masa Reformasi
Perekonomian Indonesia pada tahun 1996-1997 laju tingkatan inflasi 34,22% dari 5,17 dan tingkat pengangguran 4,9% pada tahun 1996 dan 7,5% pada tahun 1997. PDB pada tahun 1996 8,0% dan tahun 1997 PDB 4,7%.
Langkah pemerintah dalam menjalankan program penyehatan ekonomi Indonesia yaitu dengan Kebijakan Fiskal, kebijakan moneter, Restrukturisasi sektor keuangan,Reformasi struktural disektor Riil,kebijakan perdagangan luar negeri, kebijakan Investasi,Jaringan Pengaman sosial.
 Penulis : Dinah Pratiwi
Mahasiswa FEB Universitas Prof.Dr.Hamka                                                          Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H