Cinta? Oh siapa yang tak tahu dengan istilah tersebut. Hampir di setiap tahap di kehidupan kita terucap dan terselip cinta di dalamnya. Apa itu cinta? Mengutip dari banyak definisi, cinta adalah perasaan positif yang mengalir dari satu objek ke objek yang lain dalam bentuk kasih sayang sebagai bentuk ketertarikan terhadap objek tertentu. Objek di sini bisa saja manusia, hewan, tumbuhan, dan benda-benda lainnya.
Dari banyaknya hubungan cinta di alam semesta ini. Segala hal mengenai cinta antar manusia dengan manusia lainnya, lebih spesifik lagi cinta antara laki-laki dan perempuan adalah yang paling menarik untuk dibahas. Karena banyak yang dapat kita pelajari tentang cinta lawan jenis ini. Dari bagaimana mulanya cinta itu bisa tumbuh. Bagaimana membangun cinta dari dua manusia yang kadang memiliki karakter yang berbeda.
Ketika seseorang ditanya bagaimana dia bisa jatuh cinta, sebagian mengatakan cinta mengalir begitu saja. Entah bermula dari mana. Tiba-tiba getaran cinta itu ada. Dan dengan serta merta mau melakukan apa saja demi cinta. Cinta katanya tak lagi ada logika.
Eitsss tunggu dulu cinta dapat dijelaskan secara alamiah dengan konsep Fisika. Pernah mendengar adanya "Hukum Coulomb"? Dalam Fisika Hukum Coulomb menjelaskan mengenai hubungan dua muatan listrik. Ada pun bunyi Hukum Coulomb adalah besar gaya tolak menolak atau gaya tarik menarik antara dua benda bermuatan listrik, berbanding lurus dengan besar masing-masing muatan listrik dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda bermuatan. Biasa diformulasikan dengan rumus
Nah, cinta dapat dianalogikan dengan konsep Hukum Coulomb dengan menyesuaikan variabel yang ada pada rumus Hukum Coulomb dengan komponen yang ada di dalam cinta.
Cinta dua manusia, sudah jelas ada dua objek yaitu laki-laki dan perempuan yang kita anggap sebagai muatan, muatan beda jenis. Untuk membuat cinta tumbuh subur dan baik, maka kedua muatan itu haruslah memiliki rasa cinta yang sama besarnya sehingga cinta yang tumbuh akan saling tarik menarik di antara keduanya dengan seimbang. Ketertarikan ini akan membuat keduanya merasakan keterikatan dan berusaha untuk dapat memahami satu dengan yang lain dengan baik.
Setelah itu ada jarak, jarak pun mempengaruhi besarnya cinta seseorang terhadap orang lain. Semakin besar jarak antara dua orang bisa jadi cintanya takkan sebesar dua orang yang memiliki jarak yang dekat. Namun untuk beberapa kondisi, jarak memang akan muncul di antara hubungan cinta dua orang. Sehingga saya lebih spesifik lagi mengartikan jarak di sini adalah mengenai kedekatan hati pemilik cintanya. Sejauh apa pun jarak memisahkan dua orang yang saling jatuh cinta maka takkan berarti apa-apa ketika keduanya memiliki kedekatan secara hati. Cinta akan tetap bertumbuh dengan subur pada dua orang yang sudah menyatu secara hati.
Satu hal lagi bagian penting dalam cinta, yaitu sebuah konstanta atau anugerah dari kekuasan Allah sebagai pemilik hati sebenar-benarnya. Jika Allah sudah menakdirkan dua orang berjodoh. Maka bagaimanapun caranya, bagaimanapun prosesnya. Bahkan untuk dua orang yang berada di dua belahan dunia yang berbeda akan tetap disatukan dalam cinta.
Begitulah cinta dari sudut pandang Fisika. Cinta tanpa logika bisa dihindari dengan menyadari bahwa ketika kita mencintai seseorang maka harus Allah yang menjadi landasan mencintainya. Hubungan cinta harus didasari saling memahami dan melengkapi dalam hal positif. Cinta adalah anugerah luar biasa dari Sang Pencipta, maka dari cinta harus tumbuh tindakan agung dan luhur di dalamnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H