Mohon tunggu...
Dina Gracia
Dina Gracia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

I have many hobbies

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Partner to Lover

21 November 2024   00:04 Diperbarui: 21 November 2024   00:56 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi yang cerah, di sebuah sekolah menengah atas yang berada di tengah kota. Seorang gadis sedang berlari di tengah koridor sekolah dan hendak memasuki kelasnya untuk pertama kali, kelas 10 Mipa 1. 

Ia memasuki ruang kelas yang ramai dan hanya tersisa 1 kursi kosong karena si gadis hampir terlambat memasuki ruang kelas. Di sebelah kursi kosong yang akan di tuju, terlihat remaja lelaki yang sedang membaca buku. Gadis tersebut terpaksa duduk di kursi kosong itu.

Bel sekolah berbunyi, pertanda masa pengenalan sekolah dimulai. Gadis itu memulai percakapannya dengan remaja lelaki yang duduk disebelahnya. "Hai, nama kamu siapa?" ucap gadis itu sambil mengulurkan tangannya kepada remaja itu. 

"Dave," lelaki itu menyebutkan namanya dengan wajah datarnya. "Hmm, hai Dave, kenalin aku Reva!! Kamu sedang membaca apa?" gadis itu mencoba mencairkan suasana. 

Remaja lelaki itu meletakkan buku bacaannya dan menjawab pertanyaan gadis yang duduk di sebelahnya, “Hai Reva, nice to meet you, aku habis baca novel nih, asik tau!!” “Iyakah??? Tentang apa tuh kalau boleh tau?” “Novel ini menceritakan anak remaja yang sedang jatuh cinta,” jelas Dave. “Wow!!”

Semua murid terdiam dan hening ketika Pak Guru memasuki ruang kelas. Pak Guru menjelaskan agenda yang akan dilakukan pada hari ini. Bel istirahat berbunyi, siswa siswi dipersilahkan untuk beristirahat. 

“Hai guys, kenalin aku Cella,” “Halo aku Rosa,” “Hi Hi Hi bro and sis, kenalin gue Vanni.” Trio cewe menghampiri meja Dave dan Reva dan mengajak Dave dan Reva untuk berkenalan. “Haii! Kenalin aku Reva,” “Aku Dave.” Setelah mereka berkenalan, mereka bertukar akun Instagram. “Kami keluar duluan yaa,” ucap Cella, sepertinya ketua trio tersebut. 

“Selamat istirahat!” Ucap Reva. “Kamu hobinya ngapain Reva?” Dave mencoba membuka percakapan. “Aku suka main alat musik plus suka dengerin musik juga!!” “Wihhh sama dong!!” Mereka saling bertukar cerita mengenai hobi mereka yang kebetulan sama. 

“Kamu ada niatan ikut ekstra kurikuler Band ga?” tanya Dave. “Ada! Aku udah ada niatan masuk band dari SMP.” “Wih, SIP!!! Nanti kita duet gitar bareng di band yak!! Aku jago tau," ajak Dave.

Bel selesai istirahat terdengar, siswa dan siswi kelas 10 Mipa 1 memasuki ruang kelas dan waktunya untuk berdiskusi mengenai pengurus kelas. Ketika Pak Guru menanyakan siapa yang bersedia menjadi ketua kelas, Dave mengangkat tangannya dan berkata siapa menjadi ketua kelas. 

Lalu Reva ikut mengangkat tangannya dan siap menjadi wakil ketua kelas. Seisi ruang kelas menyetujui jika mereka lah yang menjadi ketua dan wakil ketua kelas. Reva dan Dave saling mempertemukan telapak tangannya dan memunculkan sekecil suara.

Waktu berlalu dan akhirnya bel pulang berbunyi. Semua siswa berberes dan segera pulang. “Aku duluan ya Dave, see you tomorrow!!” ucap Reva dengan senyum manisnya.

Satu bulan telah berlalu, dan ekstra kurikuler sudah dimulai. Terdengar suara gitar dari luar studio. Ternyata di dalam studio sudah ada dua sejoli yang sedang duet gitar. Mereka adalah Reva dan Dave. “Good job Rev!” Puji Dave. 

Seketika Pak Guru musik memasuki ruang studio. Pak Guru menceritakan, ia sangat menikmati duet mereka berdua. “Kalian cocok jadi duo gitar untuk ekstra kurikuler musik tahun ini” ucap Pak Guru. Reva dan Dave tersenyum mendengar perkataan Pak Guru. Nyatanya, dua sejoli ini memang sudah berbakat di bidang musik sejak kecil. Reva dengan permainan melodinya dan Dave dengan genjrengan rhythmnya.

Waktu terus berjalan, Reva dan Dave sering kali menghabiskan waktu bersama di sekolah, entah itu kerja kelompok, lomba, belajar, menjadi perwakilan kelas hingga mereka sering bermain musik berdua diluar jam ekstra kurikuler musik. 

Mereka sangat menikmati masa SMA ini dan selalu mengisi waktu luang dengan kegiatan kegiatan yang menyenangkan. Selain di bidang akademik, mereka berdua memiliki bakat di bidang non akademik. Itulah mengapa mereka selalu dijuluki dua sejoli kebanggaan 10 Mipa 1.

“Gimana nilai ujian akhir semester kamu Dav? Puas ga sama hasilnya?” tanya Reva. Mereka sedang berada di kantin. “Puas banget aku Rev! Nilai aku sesuai harapan, diatas 90 semua!!” “Ih keren banget cowo aku!!!” puji Reva kepada Dave.

 “Kamu gimana Rev? pastinya sesuai harapan kamu dong, kamukan udah berusaha keras.” “Tentu!! Yakali seorang Reva usahanya gagal dan tidak sesuai harapan. Pasti hasilnya bagus!! Bahkan matematikaku 100 loh!! Kamu mana bisa, wlee.” Ejek Reva setelah menjawab pertanyaan Dave. 

Seketika Dave cemberut mendengar jawaban Reva, ya, nilai matematika Dave tidak seratus, namun Dave mendapatkan nilai 98 yang artinya hanya berbeda 2 poin dengan Reva. “Iyaa iya yang matematikanya 100, tos dulu dong!! Aku traktir deh.” Mereka melakukan tos andalan mereka dan berjalan ke food court untuk memesan makanan favorit mereka, mie ayam.

“Permisi dek, ini untuk pesanannya, mie ayam dengan es jeruknya ya,” “Makasih Mbak” ucap Dave. “Dave, ini ada lomba classmeet nominasi favorit student, ada kategori dua sejoli. Ikut yuk!!” ketika melihat media sosial, ia mendapatkan info classmeet melalui Instagram OSIS SMA mereka.

 “Boleh tuu, pasti kita menang ga sih, toh orang orang juga tau siapa sih dua sejoli yang paling keren di sini, HAHAHAHA.” “Iya iya yang selalu percaya diri, aku daftarin ya. Bagusnya nama kita berdua apa ya Dave?” “2V aja gimana? Reva and Dave” “Boleh deh,” Reva pun menyetujui itu.

Tibalah disaat puncak classmeet, yaitu hari terakhir. Di hari ini, pemenang nominasi favorit student akan diumumkan. Semua siswa mempersiapkan diri untuk tampil dan mengikuti lomba. 

“Good morning Reva, gimana? Siapkah untuk tampil hari ini?” sapa Dave kepada Reva yang sedang berlatih gitar. “Yash kapten! Aku siap untuk hari ini!” “Mantap, semangat untuk hari ini yaa!!” ucap Dave sambil mengacak acak rambut Reva. Mereka akan tampil bersama bandnya untuk memeriahkan puncak classmeet ini, tentu Reva dan Dave akan duet gitar di penampilan ini.

Berbagai perlombaan sudahh dilaksanakan, dan disaat ini penampilan penampilan akan dimulai. MC telah hadir di panggung dan membuka acara selanjutnya. “Oke teman teman, ini pasti yang kalian tunggu. Penampilan dari teman teman kita, tanpa berbasa basi, mari kita sambut penampilan pertama, Dance Ra Karuan!!” Semua siswa yang berada disitu bersorak menyambut penampil dance.

Setelah penampilan dance selesai, dilanjut dengan penampilan lainnya. Beberapa penampilan sudah selesai dan akan di sela oleh pembacaan pemenang nominasi favorit student. “Hi guys, kita jumpa lagi. 

Sekarang kami akan mengumumkan pemenang nominasi favorit student dengan beberapa kategori.” “Oke untuk kategori pertama, queen of the year” Suara drum berbunyi “Jeng jeng jeng jeng jeng, GRACE!!” Siswa siswi bertepuk tangan menyoraki Grace yang menjadi pemenang nominasi queen of the year. 

Pengumuman telah berlanjut hingga akhirnya kategori terakhir. MC berbicara “Oke guys, ini dia pemenang terakhir, kategori dua sejoli,” “Siapa yang bisa nebak yuk yuk.” “Kita ga sih Rev,” ucap Dave dengan bangganya. 

“Tanpa basa basi lagi, ini dia Dua Sejoli Favorit kita.” Suara drum semakin cepat. “2V! Reva and Dave! give applause to Duo Sejoli Favorit kita guys.” Reva dan Dave memasuki area panggung. Dave memberi sambutan kepada warga sekolah. “Selamat siang semuanya, segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan, siang ini kita bisa berkumpul ditempat ini.” 

Lalu Reva melanjutkan, “Terimakasih semuanya terutama fans fans kami HAHAHHAHA. Kami nyangka sih sebenarnya akan terpilih di kategori ini, iya ga sih Dave?” “Yoi!!” Mereka berdua pun tos di atas panggung dan penonton tertawa. “Gausah banyak kata kata, yang penting bukti nyata yak ges.” “Widih kata kata hari ini dari Dave nih,” Ucap MC. “Oh ya teman teman, kalian penasaran ga sih penampilan terakhir hari ini? Kalian berdua ngapain masih disini?” “Loh kami mau tampil kak.” 

Para penonton tersenyum karena inilah yang ditunggu tunggu, penampilan dari BandTeng. “Oke tanpa memperpanjang waktu, mari kita nikmati penampilan terakhir ini, BandTeng”

Semua siswa ikut bersorak dan bertepuk tangan. “One two, one two three four!” Suara gitar dari Dave terdengar dan dilanjut oleh drum. Melodi gitar dari Reva berhasil membuat penonton terkejut. Semua penonton ikut bernyanyi. 

BandTeng membawakan lagu berjudul ‘Am I Bothering You’ – Reality Club. “Siap semuanya!!” “Now I’m bothering you, it’s bothering me. What can I do? What should I do?” Suasana di aula begitu meriah. BandTeng dengan dua sejoli itu berhasil meramaikan acara ini.

Semua orang memberikan tepuk tangan dan sorakan kepada mereka. “Rev.” “Iya?” “Mau jadi cewe aku secara resmi ga? “Ha? Apa Dave? Ga kedengaran, ramai banget ini.” “Gimana teman teman, keren banget dua sejoli dan band-nya,” ucap MC. Acara hampir selesai, Reva dan Dave turun dari panggung terlebih dahulu.

“Revaaa,” “Iyaaa Daveee, kenapa?” “Keren banget kamu tadi sayang!!” “Ih kamu juga tau, ganteng banget!! Takut deh kakak kelas deketin kamu.” Ucap Reva dengan wajah cemberutnya. Dave spontan tertawa, “Hahaha, engga sayangku, cintaku, denyut nadiku, jantung kiriku.” 

“Ih kamu tuh dibilangin.” Mereka berdua bercanda bersama dan pada akhirnya Dave berkata, “Reva, aku ada pantun. Kolam ikan begitu jernih, eh ada duyung, Hey Reva, jadilah kekasihku, jangan ditolak nanti aku sedih.” Sontak membuat Reva tertawa. “HAHAHA lucu banget, mau ga ya?” Dave memohon dengan wajah imutnya dan Reva menjawab, “Iyaa, aku mau.” 

Dave berteriak dan senang dengan jawaban yang diberikan Reva. Kesenangan itu membuat orang sekitar menoleh kepada dua sejoli itu. 

“Cie cie jadian nih,” “PJ dong,” ternyata Cella dan teman teman melihat kejadian itu. Reva merasa malu karena dilihat oleh banyak orang dan melarikan diri untuk pulang bersama dengan Dave, kekasih barunya itu yang setelah menjalin hubungan tanpa status selama 5 bulan terakhir ini. Reva tidak menyangka jika Dave yang awalnya terlihat cuek namun ternyata memiliki hati hello Kitty.

Waktu terus berjalan dan mereka sering menjadi bahan percakapan di sekolahnya. Bukan dikarenakan hal negatif, namun karena hal positif dari dua sejoli ini. Mereka sering sekali menjadi partner dalam banyak hal, perwakilan kelas hingga lomba lomba. 

Hubungan sehat itulah yang membuat orang lain kagum dengan dua sejoli ini dan banyak orang bilang dua sejoli ini adalah pasangan yang berawal dari partner belajar menjadi lover dalam kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun