Masa itu Indonesiaku kelabu
Hari-hari begitu pilu
Kemuraman melagu
Tangis dan teriakan berjibaku
Membahana Jumawa penjajah itu
Menahan siksaan sembilu
Seakan kertas yang menjadi abu
Kamipun melagu sendu
Seperti menunggu racun biru
Kuasa Tuhan terasa jauh
Jiwa tertindas makin tertunduk lesu
Lalu, datanglah setetes embun
Nan segar tak berpeluh
Janji-janji terlaksana tanpa ragu
Ku tahu itu engkau
Sesosok pria berbudi luhur
Tindak dan ucapmu terukur
Begitu yakin membuat makmur
Kujajaki langkah-langkahmu
Meskipun pilu terus mengucur
Tak pernah kau mengeluh
Meskipun teriakan-teriakan itu memburumu
Tak pernah kau takut dan kabur
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H