Selama pekan suci saya ditugasi untuk bermazmur oleh sie liturgi. Sebenarnya saya tidak pintar bernyanyi apalagi membaca not. Akan tetapi sie liturgi begitu yakin dan percaya bahwa saya dapat membawakan mazmur itu dengan bagus. Mempertanggungjawabkan kepercayaan itu terasa berat bagi saya. Jadi,jauh sebelum hari H saya berlatih dengan sungguh. Saya mencoba mencari mazmur tersebut di youtube dan memang sangat banyak. Sayangnya,suara yana yang saya dengar di youtube itu bagus-bagus.
Suatu hari saya masuk ke ruang belajar khusus untuk berlatih. Melatih mazmur yang akan saya bawakan pada perayaan ekaristi  kamis putih. Waktu latihan saya sengaja menggunakan handsfree dengan tujuan supaya orang lain tidak terganggu. Ternyata tanpa saya sadari suara saya dapat menerobos dinding-dinding kamar sehingga pimpinanku datang menemui saya keruang belajar. Waktu pimpinanku datang dia berdiri dipintu dan berkata," Wah,ternyata suaramu tinggi juga ya ! Coba ulangi sekali lagi ! Saat itu juga saya mengulangi mazmur yang telah saya nyanyikan tadi. Sebenarnya saya gerogi dan rasa gerogi itu membuat suara saya bergetar. Bergetar bukan karena suara yang bagus melainkan suara yang ketakutan dibarengi dengan gerogi.
Waktu saya menyanyikan mazmur itu,pimpinan saya mulai mengangguk-anggukkan kepala. Saya tidak tau arti sebenarnya  dari anggukan itu. Maka karena saya tidak tau saya lanjutkan terus untuk bernyanyi sampai habis. Setelah itu pimpinanku memberikan masukan kepadaku. Mengajariku tentang lembut kerasnya suara saat bernyanyi. Katanya kalau menyanyikan mazmur  yang bagus itu harus penuh penghayatan dan keras lembutnya suara harus terasa sehingga kata-kata yang saya ucapkan itu menarik dan dapat menyentuh hati orang yang mendengarnya. Jangan lupa yang paling penting saat bernyanyi adalah artikulasi atau vokal.
Jadi,kurang lebih tiga hari saya dilatih khusus oleh pimpinan saya. Pimpinan saya itu memang memiliki suara yang bagus,pintar membaca not juga pintar main musik. Jadi jiwa seni dalam hal bernyanyi telah dimilikinya. Selama latihan bersama pimpinanku itu,saya mendapatkan berbagai trik saat menyanyikan mazmur dan itu saya terapkan ketika saya bermazmur pada kamis putih dan jumat agung. Mau tau trik menyanyi  yang saya dapatkan itu ? Inilah dia beberapa trik bernyanyi yang bagus bagi kalangan pemula seperti saya :
1. Tarik nafas yang teratur
Cara menarik nafas saat bernyanyi sangat mempengaruhi keindahan lagu yang saya nyanyikan. Selama berlatih saya diminta untuk tarik nafas yang panjang supaya ketika menyanyikan ayat-ayat mazmur suara saya tetap jernih. Tidak tersendat-sendat.
2. Perhatikan pemenggalan kata
Memperhatikan Pemenggalan kata saat bernyanyi sangat penting. Jangan sampai kata yang saya ucapkan itu tidak memiliki makna atau arti. Jadi pemeggalan kata juga mempengaruhi pesan yang akan saya sampaikan lewat mazmur yang saya nyanyikan.
3. Tingkat penguasaanÂ
Tingkat penguasaan itu sangat penting. Menguasai apa yang hendak dinyanyikan dan dikatakan juga menguasai tempat. Mengapa demikian ? Karena kalau saya telah menguasai apa yang hendak saya nyanyikan atau katakan maka mata saya akan tertuju kepada audiens dan tidak kepada buku. Sehingga ada kontak antara saya dengan para pendengar. Menguasai tempat juga perlu karena kalau tidak dikuasai rasa gerogi akan semakin mencuat dan akhirnya bisa terjadi kesalahan.
4. Intonasi (keras lembut)
Keras lembut suara yang saya gunakan dapat menarik perhatian orang yang mendengarnya. Dengan keras lembutnya suara juga membantu para pendegar untuk menemukan makna atau pesan yang hendak kusamaikan lewat mazmur.
5. Percaya Diri
Dalam hal menyanyi,rasa percaya diri itu penting. Rasa percaya diri yang saya miliki membantu saya untuk tetap konsentrasi menyanyikan mazmur tersebut. Rasa percaya diri yang saya miliki itu memantapkan dan meyakinkan saya bahwa saya dapat bermazmur dengan baik.
Ke-lima hal ini telah menjadi modal awal bagiku untuk menyelesaikan tugas yang dipercayakan kepadaku. Kamis Putih dan jumat agung sudah berlalu dan saya dapat melakukannya dengan baik. Sampai-sampai mazmurnya saya hafal semua dan menjadi mazmur favoritku untuk saat ini. Perjuangan saya tinggal satu kali lagi yakni menyanyikan mazmur di malam paskah. Saya yakin,bahwa kelima hal ini juga akan membantu saya untuk memberikan yang terbaik bagi para pendengar nantinya.
Kemauan saya untuk berlatih telah menumbuhkan bibit baru dalam diriku. Ternyata saya bisa bernyanyi dengan bagus. Inilah bakat baru yang saya temukan pada pekan suci ini. Saya yakin bahwa ini adalah kado terbesar bagiku selama masa paskah ini. Terima kasih untuk pimpinanku sudah membantu saya menemukan bakat yang terpendam ini. Terima kasih juga untuk suara emas yang telah kudengar dan semoga aku bisa memilikinya sehingga aku dapat membagikannya kepada sesama lewat tugas pelayananku.
salam sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H