Mohon tunggu...
Dina Finiel Habeahan
Dina Finiel Habeahan Mohon Tunggu... Guru - be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

BE A BROTHER FOR ALL

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mereka adalah Mahluk Multitasking

8 Maret 2021   11:15 Diperbarui: 8 Maret 2021   11:24 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wanita adalah Mahluk yang tercipta dari tulang rusuk pria tapi kerap kali menjadi tulang punggung keluarga. Selalu hadir bersama pria dalam melintasi arus zaman namun keadilan yang dia dapat tak seberuntung pria. Mereka dianggap biang dosa padahal mereka adalah bukti nyata obyek nafsu pria.Tangis rintihan mereka kerap tak digubris karena dianggap air mata buaya. Senyum mereka seringkali untuk menutupi luka akibat pria. Pria kadang tak sadar dengan ucapannya padahal di hati mereka ada luka yang masih basah dan selalu diperbarui oleh tingkah pria.

Kata maaf dari mereka bukan berarti mengakhiri penderitaannya karena memori dan trauma yang membekas masih menghantui perasaan mereka. Namun mereka hanya bisa tersenyum agar pria yang ia cintai bahagia. Mereka adalah mahluk MULTITASKING yang luar biasa karena mereka bisa mengambil posisi sebagai ayah dan ibu sekaligus, namun pria hanya bisa menjadi ayah tapi tidak bisa menjadi ibu.

Mereka itu seperti gembok dan pria seperti kunci. Kunci yang bisa membobol banyak gembok adalah kunci yang luar biasa, tapi gembok yang bisa dibobol banyak kunci adalah sampah. Lihatlah bagaimana kuatnya PARA WANITA mengahadapi kenyataan yang berat. Karena itu hargailah setiap wanita apapun perannya bagimu. Karena, PENYELAMAT DUNIA TUHAN KITA YESUS KRISTUS juga hadir ke dunia lewat RAHIM SEORANG WANITA YANG TAK BERCELA.

Siapakah mereka? Mereka adalah penolong yang sepadan bagimu

Mereka adalah kritikus terbaik dalam hidupmu

Mereka adalah gudang imu yang tak pernah usang

Mereka adalah buku yang tak pernah habis kita baca

Mereka adalah pekerja yang tak pernah kauperhitungkan berapa harus dibayar

Mereka adalah pencipta harmoni dalam keuarga

Dari merekalah pertama kali kita belajar tentang bahasa cinta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun