Mohon tunggu...
Dina Finiel Habeahan
Dina Finiel Habeahan Mohon Tunggu... Guru - be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

BE A BROTHER FOR ALL

Selanjutnya

Tutup

Diary

Penolakan Memotivasi Saya Menjadi Pribadi yang Lebih Baik

28 Januari 2021   21:31 Diperbarui: 28 Januari 2021   21:39 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditolak siapa takut !!!

Pengalaman ditolak atau menolak adalah hal yang wajar terjadi dalam hidup. Dan kita pun tidak akan pernah bisa menyingkirkannya dari kehidupan kita. Sudah tak terhitung lagi banyaknya entah sudah berapa kali ditolak atau apalagi menolak. Setiap kita pasti pernah mengalaminya. Hal ini banyak kita jumpai dalam kehidupan setiap hari. Lamaran kerja ditolak,permintaan terhadap sesuatu ditolak,atau kita yang menolak ketika orang lain datang kepada kita. Pertanyaannya,bagaimana seharusnya kita bersikap ketika ditolak ?

Suatu hari saya minta tolong kepada seorang teman yang saya anggap baik dan mampu untuk melakukannya. Isi dari permintaan saya itu tidak berat-berat amatlah. Tidak butuh energi yang banyak,biaya yang banyak,apalagi waktu yang banyak. Tapi apa yang terjadi ? Permintaan saya itu ditolak. Baiklah mungkin untuk pertama kalinya saya harus memakluminya karena mungkin masih banyak pekerjaan lain yang lebih urgen. Pada saat itu saya berpikir ditolak sekali belum tentu ditolak untuk selamanya.

Beberapa hari yang lalu saya coba untuk meminta bantuannya lagi. Upss,tanpa ada basa-basi muncul kata maaf. Hal itu pertanda bahwa tidak ada kesempatan lagi untuk saya meminta bantuannya. Baiklah,saya pun berusaha menerima perkataan itu dengan lapang dada. Kecewa pasti,tapi saya ingat saya tidak berhak memaksa orang lain untuk memenuhi permintaan saya. 

Pengalaman itu telah terjadi secara berulang,lantas bagaimana seharusnya saya bersikap terhadapnya ? Apakah saya harus marah padanya atau apakah saya harus membencinya atau memutus relasi dengannya? Tidak.Pada saat itu memang saya kecewa dan marah. Apa yang harus saya lakukan dengan itu ?  Tak lain tak bukan yang saya lakukan adalah berdoa untuk memohon petunjuk Tuhan. Akhirnya saya segera menuju ruang doa tempatku untuk berkeluh kesah kepada Tuhan. Dalam keheningan itu saya mencoba untuk merenungkan peristiwa itu. Apakah aku salah pilih dalam hal minta bantuan ? Kok tega banget...rasanya tak adil..

Hmm...Sebuah penolakan adalah emosi yang sulit untuk dihadapi. Ketika berhadapan langsung dengan penolakan itu ,rasanya ini menjadi pukulan bagi egoku,dan memunculkan pertanyaan baru bagiku,apakah memang aku cukup baik ?Jawabannya, ini bukan saja perkara baik atau tidak melainkan ini bukan saat yang tepat atau kesempatan yang tepat bagi saya.

Penolakan bukanlah sebuah kegagalan. Penolakan bukanlah sesuatu yang membuat saya merasa terpuruk. Penolakan hanyalah sebuah alarm dalam kehidupan bahwa pada saat itu saya berada dijalur yang salah dan harus mencari jalan yang lain. Ketika saya bangun dan berusaha mencari jalan yang lain saya akan mendapatkan kesempatan yang baru untuk menata strategi baru untuk mencoba lagi. Situasi ini menjadi momen yang pas bagi saya untuk menggali lebih jauh potensi yang ada di dalam diriku hingga  menemukan kekuatan untuk bangkit dan memulai lagi.

Memang tidak mudah untuk melaksanakannya tapi saya yakin bahwa setiap penolakan, setiap kegagalan, dan setiap kekecewaan adalah kesempatan untuk bertumbuh dan berkembang, serta mencoba lagi untuk memulai yang baru. Pengalaman ditolak itu memang berat dan kadang pengalaman itu bisa menimbulkan konsep yang keliru tentang orang lain. 

Pengalaman saya beberapa hari yang lalu itu telah memberiku mutiara kehidupan yang berharga. Yang namanya mutiara tentu sudah mengalami banyak proses. Mau tau mutiara itu apa ? Mari kita lihat bersama,hehehe. Saya sangat bersyukur bahwa pengalaman itu terjadi kepada saya. Dengannya saya mampu menelisik kedalaman hatiku dan aku menemukan manfaatnya.Ditolak kok ada manfaatnya ? nggak salah tuh ? Ya,enggak lah. Nih,saya beritahu kamu manfaat ditolak,:

1.Memotivasi kita untuk bekerja lebih baik

Ketika permintaan saya ditolak,maka langah pertama yang saya lakukan adalah menunjukkan sisi terbaik dari diriku untuk berikutnya,katakan pada diri ini bahwa " aku bisa melakukannya". Biarkan rasa sakit itu menjadi semangat untuk berjuang jangan menyerah. Kerahkan segala kemampuan untuk membangun ide-ide yang baru.

2.Mengajarkan kita arti kesabaran.

Ketika ditolak,katakan saja pada dirimu mungkin ini belum saat yang tepat bagiku untuk memperolehnya. Bisa saja besok atau lusa. Gunakan kesempatan itu untuk memperbaiki diri,sabarlah untuk menjalani proses.Yakinlah semua akan indah pada waktunya.

3.Penolakan itu adalah alarm kehidupan

Ketika ditolak,sebenarnya hal itu mau mengingatkan kita bahwa kita adalah mahluk yang memiliki keterbatasan. Oleh karena itu kita membutuhkan orang lain sebagai pelengkap cerita perjalanan hidup kita. Ketika hal itu terjadi baiklah kita bertanya pada diri sendiri : Bagaimana relasiku dengan sesama ? Silahkan berefleksi

4.Menjadi penuntun bagi kita untuk menemukan jalan lain

Wah,ternyata ditolak itu bukan sesuatu yang menyakitkan. Ketika kita ditolak itu pertanda bahwa kita diarahkan kejalan yang lain. Kejalan yang lebih baik dari yang sebelumnya. Bisa saja ketika kita tidak ditolak perjalanan kita hanya sampai disitu saja dan mentok,sementara ketika kita ditolak kita bisa menikmati lebih banyak keindahan dalam hidup.

5. Menjalin relasi yang lebih baik.

Ketika ditolak,jangan cepat-cepat untuk mengambil keputusan tentangnya atau memutus relasi dengannya. Bila hari ini ia berkata" tidak" mungkin suatu saat ia akan berkata ,"Ya". Kemudian ketika ia datang padamu janganlah membalasnya dengan kata "tidak" tapi katakan lah "ya" aku siap membantumu. 

6. Penolakan itu juga menunjukkan siapa yang bisa kita percaya.

Mungkin tak seorang pun dari kita yang senang mendengarkan kata "tidak " apalagi saat kita mengharapakan kata "ya". Saat ini jugalah kita bisa mengetahui siapa diantara teman-teman kita yang tulus dan yang berpura-pura. Bahkan disisi lain mungkin hanya ingin memanfaatkan.Namun meski demikian,tetaplah berbesar hati dan jagalah relasi baik yang sudah terjalin selama ini.

So,apa yang kita pelajari dari penolakan, pada akhirnya akan menjadikan kita sebagai versi terbaik dari dari diri kita  sendiri. Penolakan memotivasi saya menjadi pribadi yang lebih baik. 

Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun