Mohon tunggu...
Dina Finiel Habeahan
Dina Finiel Habeahan Mohon Tunggu... Guru - be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

BE A BROTHER FOR ALL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Minta Maaf: Pentingkah ?

23 Januari 2021   17:12 Diperbarui: 23 Januari 2021   20:18 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

"Berani mengakui kesalahan kemudian minta maaf, pertanda jiwa ksatria. Berani mengubah kesalahan ke arah perbaikan adalah langkah awal menuju kesuksesan!". -Andrie Wongso 

Dalam menjalani hidup, ada kalanya kita melakukan salah yang bahkan terkadang dapat membuat orang merasa sakit hati atau terluka karena tindakan kita.

Hal tersebut wajar terjadi, karena manusia bukanlah makhluk yang sempurna dan terkadang dapat membuat kesalahan, sengaja maupun tidak disengaja.

Namun yang terpenting dari hal tersebut adalah, ketika kita berbuat salah, kita harus secara jantan mengakuinya dan meminta permohonan maaf.Hal itu terlepas dari, apakah mereka yang kita mintai maaf akan memberikan maafnya kepada kita, yang terpenting kita telah mengakui kesalahan yang diperbuat.

Ada kalanya memang harus diakui, untuk meminta maaf kepada orang lain, kita harus memiliki jiwa yang besar untuk mengatakannya. Selain itu sebagai pribadi yang juga tak luput dari kesalahan, kita juga harus dapat memaafkan seseorang, yang terkadang juga dapat berbuat salah kepada kita.

Saya yakin bahwa kedua hal ini sudah pernah kita lakukan. Bagaimana reaksi kita ketika harus meminta maaf ? Berat atau gampang atau kita merasa sah-sah saja ketika melakukan kesalahan lalu diterima begitu saja oleh orang lain ? Yah,nggak mungkin donk. Kan mereka punya hati juga.Hehehe

Menurut hemat saya yang namanya minta maaf itu agak berat meskipun itu diakibatkan oleh kesalahan sendiri. Kalau menurut anda sendiri bagaimana ? Nah,perkara memberi maaf apakah juga semudah membalikkan telapak tangan ? Tidak juga. 

Barangkali masih ada pertimbangan lain seperti ungkapan yang sering terdengar dari orang-orang banyak " Memaafkan sih boleh-boleh saja tapi untuk melupakan mungkin tidak ". Kalau begini ceritanya berarti tindakan untuk memaafkan hanya sampai dimulut saja belum masuk kedalam hati.

Meski demikian,sebagai mahluk sosial kita diharapkan untuk mampu untuk memaafkan dan juga minta maaf. Memang berat tapi coba rasakan kebahagiaan setelah itu. Saya sudah alami loh. Justru semakin lama kita menyimpan kesalahan orang lain energi positif kita semakin hilang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun