Mohon tunggu...
Dina Finiel Habeahan
Dina Finiel Habeahan Mohon Tunggu... Guru - be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

BE A BROTHER FOR ALL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Penting Nggak Sih Berkomentar?

17 Januari 2021   21:50 Diperbarui: 19 Januari 2021   04:36 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mengomentari seseorang. (sumber: unsplash.com/@benwhitephotography)

"Janganlah kehilangan rasa percaya diri, hanya karena komentar jiwa-jiwa kecil yang iri dengan kebaikan hidupmu."---Mario Teguh

Dalam KBBI komentar diartikan sebagai tanggapan/ulasan atas pidato,berita dan sebagainya. Dan Setiap orang diberi kebebasan untuk berkomentar baik secara langsung maupun tidak langsung. 

Bisa dikatakan bahwa berkomentar sudah  menjadi bagian dari kehidupan kita. Bahkan kita bisa melihat bahwa peluang yang diberikan untuk berkomentar sangat banyak terutama di media sosial. Setiap orang diberi ruang untuk mengomentari segala sesuatu entah dengan cara yang bagaimanapun. Bebas!

Beberapa hari yang lalu tanpa sengaja saya melihat salah satu judul  artikel saya nongol diberanda facebook kompasiana. Wah,ada rasa senang tersendiri juga. 

Tapi tunggu dulu.Ternyata postingan itu mendatangkan beberapa komentar. Dan saya luangkan waktu untuk membaca komentar tersebut,barangkali ada masukan supaya tulisan saya semakin bagus dan bermanfaat. 

Setelah saya membaca komentar tersebut,rasanya seperti disambar petir. Waduh...komentarnya kok sebatas itu aja. Yah...sudahlah barangkali mereka yang berkomentar hanya membaca judul saja atau tidak membaca isi artikel secara keseluruhan.

Dari pengalaman kecil ini,saya menemukan beberapa model atau pola berkomentar. Mungkin kita semua sudah mengetahuinya hal tersebut. Tapi saya mau mengajak kita bukan hanya sekedar tahu tapi bijak dalam memilih metodenya. Yuk,mari kita lihat satu-persatu :

1. Komentar yang bersifat inspratif yaitu komentar yang memberi semangat atau motivasi. Kalau teman-teman K-Ner sudah sering menggunakan jenis komentar ini.

2. Komentar yang bersifat apresiatif yaitu komentar yang sifatnya lebih menghargai. Menghargai karya atau pendapat orang lain. Kemampuan untuk memberikan penghargaan karena kesadaran yang muncul dari hati yang terdalam. 

3. Komentar yang bersifat evaluatif yaitu komentar yang sifatnya mengoreksi,menilai kemudian menghasilkan solusi. Kegiatan mengoreksi atau menilai dilakukan ketika seseorang mengetahui dan menguasai jalan cerita terjadinya sesuatu. Upss,ingat ya ! Mengetahui kulit luar saja tidak cukup.

4. Komentar yang bersifat solutif (solusi) yaitu komentar yang sifatnya memberi solusi.

5. Komentar Negatif yaitu komentar yang tidak membangun.

Nah, tentu jenis-jenis komentar ini sudah pernah kita alami bahkan mungkin sudah pernah kita lontarkan kepada orang lain. 

Pertanyaannya,bagaimana perasaan dan reaksi kita saat menerima komentar yang inspiratif,apresiatif,evaluatif,solutif bahkan negatif? 

Ya, aneka ekspresi akan muncul pada saat itu. Bahkan orang-orang yang memberi komentar tersebut akan kita ingat. Orangnya siapa dan orang yang berkomentar itu bagaimana.

Berkomentar adalah salah satu cara untuk menunjukkan karakter seseorang. Karena komentar-komentar yang dilontarkan  merupakam  luapan hati seseorang atau biasanya mewakili apa yang ada dalam diri orang tersebut.

Setelah mengetahui beberapa jenis komentar ini,saya merenungkan kembali. Jenis komentar mana yang sering saya lontarkan kepada sesama saya ?Idealnya adalah ketika saya mengomentari sesuatu hendaknya komentar saya bersifat membangun dan bukan menjatuhkan. 

Tapi, kadang-kadang pengalaman saya mengatakan seperti ini komentar yang sifatnya membangun tentu akan membantu saya berkembang ke arah yang lebih baik sementara ketika komentar yang sifatnya negatif akan membuat saya semakin down. Komentar seperti ini pelan-pelan akan membunuh kemampuan seseorang.

So, penting nggak sih berkomentar? Jawabnya: PENTING. 

Karena komentar itu akan membantu kita menjadi pribadi yang lebih baik. Betulkah demikian? Tergantung cara kita menyikapi komentar tersebut. 

Kita tidak dapat menghentikan komentar dari  orang lain. Yang bisa kita lakukan hanyalah melihat kualitas dari komentar tersebut. 

Kalau komentar itu mendatangkan yang baik silahkan diaminkan tapi kalau tidak segera buang jauh. Jangan simpan-simpan di hati. Jangan jadikan hatimu sebagai tempat sampah orang lain. 

Oleh karena itu,mari kita mencoba untuk terus belajar menimbang sebelum berkomentar. Ada baiknya sebelum kita melontarkan komentar kita melakukan instropeksi diri. 

Karena kalau hal ini tidak dilakukan sebelum berkomentar sama halnya dengan orang munafik. Dan komentarnya akan diberi label asbun.

Inilah mutiara kehidupan yang saya temukan pada saat itu. Saya yakin,contoh kecil yang saya kisahkan ini sering kita jumpai bahkan kita alami.Ketika melihat dan mengetahui sesuatu,kita ingin sekali memberi komentar. 

Oke, silakan saja gunakan hak masing-masing untuk berkomentar. Tapi ingat ya! Jangan sampai komentar kita melemahkan semangat orang lain. Bijaksanalah dalam menyampaikan komentar.

Semoga kita menjadi pribadi-pribadi yang bijaksana dalam berkomentar !

Salam..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun