Mohon tunggu...
Dina Finiel Habeahan
Dina Finiel Habeahan Mohon Tunggu... Guru - be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

BE A BROTHER FOR ALL

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film 2021: Antara "No Time to Die" dan "Taare Zameen Par"

16 Januari 2021   15:22 Diperbarui: 16 Januari 2021   15:28 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hello semua,apa kabar hari ini ? Semoga baik-baik saja dan tetap dalam sukacita.Owh iya,saya hampir lupa kalau hari ini adalah  Hari terakhir lomba menulis marathon. Tema hari ini tentu membuat semangat para penggemar film berkobar-kobar. Barang kali ada film yang akan segera tayang di bioskop. Sudah siap menonton belum ? Jangan lupa sisakan uang jajannya beli tiketnya.Hehehehe

Apa sih daya tarik sebuah film untuk kalian ? Untuk saya sendiri film-film tersebut adalah gambaran keseluruhan perilaku manusia. Film tersebut mau menyampaikan bahwa Hidup ini layaknya roda yang berputar, ada kalanya berada di atas dan ada kalanya kita berada di posisi yang paling bawah.

Hasil yang didapat tentu juga bergantung kepada bagaimana kita mencoba untuk bangkit ketika berada di bawah dan bagaimana kita bertahan pada saat berada di atas.Hal yang perlu disadari, bahwa apa pun yang terjadi di dalam hidup bersifat sementara, tidak ada masalah yang abadi, begitu pula dengan kebahagiaan.Menyikapi kehidupan ini dengan bijak menjadi satu di antara jalan menuju kebahagiaan dalam menjalani hidup yang penuh dinamika.

Baiklah,diawal tahun 2021 ini ada dua film yang menurut saya akan trend ditahun 2021 yakni " No Time To Die" yang direncanakan akan tayang pada tanggal 21 April nanti. Mungkin sudah ada yang menonton cuplikan film ini seperti apa. Tapi ada baiknya jika saya membagikannya kembali. 

Film No Time To Die ini mengisahkan tentag sebuah penghianatan dan rahasia yang nampak tak berujung dan terungkap .kata "penghianat" disini mengacu pada Bond yang tak mau mengungkapkan rahasia-rahasia misinya pada pujaan hatinya. Bond hanya takut, ia mencintai ditengah-tengah konflik sehingga ia cemas akan keadaan kekasihnya. sikap Bond inilah yang membuat kekasihnya menjadi merasa terhianati. 

Film ini juga mau menyampaikan bahwaketika  kita jatuh cinta pada seseorang yang penuh dengan sikap kerahasiaan layaknya James Bond, kita akan merasa mencintai orang dengan penuh kebohongan. Ia selalu membohongi kita, sekali dua kali, pria tersebut kebanyakan bohong. 

Lebih tepatnya bisa dikatakan seperti ini,"  akankah orang yang penuh kebohongan akan masuk surga?" Hmm,maksudnya apa ? Hendaknya dalam hidup ini kita perlu terus terang,agar hidup kita pun terang terus. Saya yakin bahwa kita adalah orang-orang yang suka dengan terang,suka dengan kejujuran.

Tapi sayang, saya lebih tertarik menonton Film " Taare Zameen Par" Meskipun film ini tergolong kategori film tempoe doeloe tapi maknanya sangat aktual terhadap hidup keseharian saya. 

Film ini juga sesuai dengan dengan profesi saya. Akhir-akir ini film ini sering dipertontonkan kepada mahasiswa-mahasiswa yang menjadi calon guru. Tidak salah juga para orang tua menonton film ini. Saya sangat yakin bahwa film ini akan menginspirasi anda dalam mendidik anak-anak.

Penasaran seperti apa jalan ceritanya ? Jadi sebelum anda menontonnya saya bagikan sinopsisnya ya , Film "taare zameen par" ini adalah kisan tentang seorang anak SD yang bernama Ihsaan yang memiliki kemampuan rendah. 

Ihsaan tidak sanggup mengikuti pelajaran di sekolah dengan baik  entah itu membaca maupun menulis. Akibat dari ketidakmampuannya itu membuat dirinya harus menerima nilai yang buruk .Ihsaan dikenal sebagai anak yang bodoh dan nakal.

Ibu dan ayahnya sudah berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada Ihsaan seperti mengajarinya kembali sepulang sekolah,juga sudah memasukkan Ihsaan Di asrama tapi itu semua toh tidak membawa perubahan dalam diri Ihsaan. Suatu hari sekolah Ihsaan diddatangi oleh seorang guru  seni yang bernama Aamir Khan. 

Aamir Khan punya cara tersendiri untuk mendidik anak-anak. Anak anakpun memberi respon positif terhadap cara Aamir mengajar. Akan tetapi Ihsaan toh terlihat murung. Meski demikian Aamir Khan tidak kehabisan ide untuk mendampingi Ihsaan,Aamir Khan berusaha untuk mengenali masalah atau gangguan yang dialami Ihsaan.

Aamir Khan  menyadari bahwa Ishaan menderita penyakit disleksia, sebuah kesulitan dalam membaca, menulis dan menghitung. Dalam waktu yang agak lama,Aamir Khan berusaha mendampingi Ihsaan,memberikan dukungan dan membantu Ihsaan untuk semakin percaya diri dengan semua ketrampilan yang dimiliki.Hingga akhirnya Aamir Khan berhasil mendidik Ihsaan dan menjadikannya pemenang dalam suatu lomba.

Aamir Khan kemudian menemuiorang tua Ihsaan dan memberi tahu mereka bahwa anaknya mengidap penyakit yang bernama "disleksia". Setelah itu Aamir Khan juga menemui kepala seklah Ihsaan agar Ihsaan tidak dikeluarkan dari sekolah. Dan Aamir Khan berjanji akan membantu Ihsaan Untuk belajar membaca dan menulis. Selesai

Wah..gurunya hebat ya. Kasih support dong untuk gurunya..hehehehe

Menjadi guru bukanlah sesuatu yang mudah.Akan tetapi memilih menjadi seorang guru adalah hal yang menyenangkan. Ini nyata saya alamai. Menjadi guru saya dilatih menjadi orang yang sabar lagi setia,tekun mengikuti proses perkembangan anak. 

Rasa percaya yang diberikan orang tua terhadap guru menjadi satu tanggung jawab besar terhadap Tuhan. Hmm,pokoknya belajar bersama anak-anak itu paling menyenangkan untuk saya . Eh,,kok melenceng ya,,?

 Kembali ke laptop...

Adapun pesan  dari film Taare Zameen Par ini adalah mengingatkan kita betapa pentingnya peran aktif dari orang tua terhadap perkembangan anak. Perhatian dan cinta yang diberikan orang tua akan membentuk kepribadian anak berkembang kearah yang lebih baik. 

Karena kemampuan anak-anak sangatlah berbeda-beda meski berasal dari satu keluarga.Oleh karena itu sangat diharapkan orang tua mengikuti perkembangan anak dan mendukung anak berkembang sesuai kemampuannya. Jika si anak hanya mampu menggenggam jangan paksa ia untuk memeluk.

Salam Hangat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun