Pada tanggal 18 September 2020 Betrand Peto Putra Onsu pertama kali menggelar konser yang bertemakan konser anak timur. Betrand Peto memiliki nama asli Alfonsius Toribio Tenkudi. Lahir di Ruteng, Nusa Tenggara Timur pada 14 Maret 2005.Â
Pada konser perdana tersebut Betrand Peto juga berduet dengan beberapa penyanyi lainnya termasuk Sarwendah dan Lyodra yang juga baru berkiprah didunia hiburan. Pada saat itu saya juga meluangkan waktu untuk menonton konser perdana tersebut.
Saya kagum dengan Betand Peto bukanlah sembarang kagum. Tapi saya bisa melihat makna dari kisah perjuangan perjalanan hidup Betrand Peto Putra Onsu tersebut.Â
Betrand Peto terlahir dalam keluarga yang sederhana yang mempunyai kakak dan adik juga orang tua serta oma opa. Banyak link media sosial yang mengulas tentang perjalanan hidup Betrand Peto hingga saat ini. Setidaknya berita aktual tentang Betrand Peto dapat dilihat di chanel youtube milik The Onsu Family.
Kisah perjuangan Betrand Peto mengantarkanku pada rasa kagum. Jadi rasa kagumku jelas alasannya. Mau tau seperti apa alasanku mengagumi Betrand Peto ?
Yuk...ikuti saya
1. Sikapnya yang selalu rendah hati
Setiap kali Betrand Peto ditanya tentang kesuksesan karirnya ,ia akan selalu mengatakan " Semua karena ayah". Hal ini mengingatkan saya untuk selalu mengakui kehadiran serta keberadaan orang lain dalam hidupku.Â
Segala kesuksesan yang saya alami bukanlah hasil perjuangan saya semata melainkan karena dukungan orang lain lewat dukungan,cinta,perhatian pun dengan kritikan. Lebih dari itu saya diingatkan supaya tidak sombong dengan kemapanan yang saya miliki.
2. Suaranya yang merdu serta pesan yang terkandung dalam setiap lagu yang dinyanyikan.
Ketika Betrand Peto menyanyi,maka akan terlihat ekspresinya yang menggemaskan. Suaranya yang merdu serta setiap lirik yang dinyanyikannya membuat saya merasa terharu.
Mengapa ? Karena lagunya penuh pesan-pesan moral. Contohnya, lagunya yang berjudul " Kita Semua Sama " mengandung makna terdalam tentang kehidupan yaitu bahwa kita semua punya jalan cerita hidup masing-masing,ada yang sempurna dan yang ada juga yang penuh rintangan. Oleh karena itu jangan pernah pandang sebelah mata keberadaan seseorang karena dihadapan Tuhan kita semua sama.
Selain itu,yuk kita lihat lagu berikutnya yang berjudul," Bulan Bintang". Lagu ini  sama halnya dengan pepatah yang berbunyi " Lebih berharga satu tangan yang menolongmu diwaktu susah daripada ribuan tangan yang bersorak sorai ketika kamu sukses.Â
Artinya bahwa sering kali kita terjebak dalam kehidupan untuk mengetahui siapa lawan dan siapa kawan. Intinya tetaplah saling menghargai lepas dari latar belakang,karakter,serta siapa dan keturunan siapa seseorang itu. Karena setiap kita menginginkan hidup yang bahagia dan penuh cinta.
3. Keramahan dan kepolosan Betrand Peto
Setiap kali menyaksikan penampilan Betrand Beto dilayar TV kesan terakhirnya untuk saya adalah ramah. Betrand Peto orangnya tidak kaku,mudah bergaul dengan siapa saja. Di usianya yang masih muda tapi sudah tenar tetap terlihat kepolosan yang dimilikinya lewat tutur kata serta sikapnya terhadap kedua adiknya.Â
Saya tertarik dengan caranya untuk menyapa setiap orang. Dengan melempar senyum sudah membuat orang lain merasa bahagia. Hal kecil sebenarnya tapi terkadang sulit untuk dilakukan. Dan saya sudah mencoba hal itu,ternyata untuk senyumpun butuh tenaga.Hehehehe. Sadar atau tidak sadar senyum tulus itu dipengaruhi oleh situasi hati. Jangan sampai melempar senyum dengan terpaksa karena akan menambah kerutan pada kening orang lain. Hehehe
Semoga alasan saya ini,bermanfaat bagi para pembaca. Saya yakin bahwa banyak dari kita yang mengidolakan tokoh-tokoh tertentu,entah itu tokoh politik,artis dan lain-lain.Â
Tapi baiklah kita waspada  ketika mengidolakan seseorang jangan sampai mendewakannya. Dan yang tidak kalah penting adalah tipsnya untuk mencapai kesuksesan.Â
Selain itu perhatikanlah,apa yang membuat seseorang itu diidolakan oleh banyak orang ? Apakah karena sikapnya,tutur kata yang baik,atau kisah perjuangannya yang mendatangkan empati banyak orang ? Atau justru sebaliknya.Â
Saya yakin setiap kita sudah mampu untuk melakukan discerment ketika menyaksikan segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita.Â
Semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H