Si Panda segera berlari dan menghampiri sahabatnya siular dan berkata, "Ular kamu kenapa? Yuk, kita bermain.."
Namun ular tetap saja diam dan tidak mau menjawab sahabatnya Panda. Panda kecil itu kembali mengajak sahabatnya si ular untuk bermain. Sambil mengelus kepala si ular, Panda berkat, "Ular kamu kenapa? Kok wajahmu murung, ayo kita bermain bersama."
Mendengar celotehan Si Panda, ular itu mulai mengebaskan ekornya dan mengangkat kepalanya. Tapi sayang, kali ini ular tak dapat menggerakkan badannya dengan lincah seperti yang kemarin karena ular sedang mengalami proses pergantian kulit.Â
Menyaksikan gerakan ular yang lambat, Si Panda berkata: "Aduh ular, kasihan kamu, pelan-pelan saja jalannya tidak usah murung aku akan menemanimu. Mari kita berjalan bersama-sama mengelilingi taman."
Ketika Panda dan ular sedang jalan santai di taman mereka melihat rubah yang sedang asik menyantap daging tikus. Panda kecil itu mencoba memanggil sahabatnya yang sedang lahap menyantap daging tikus, "Rubah...Rubahh, ayo kita bermain."
Namun Rubah tak mendengarnya. Sekali lagi Panda memanggilnya, "Rubah..Rubah...Rubah...ayo kita bemain", Rubah segera beranjak dan membawa makanannya menemui kedua sahabatnya.Â
"Halo teman-teman selamat pagi,apa kabar? Ular kamu kenapa, kok kamu kelihatan lemas ? Kamu sakit ya !"
"Iya Rubah, si ular sakit karena ia mengalami pergantian kulit. Jadi badannya lemas!"
"Kalau begitu bagaimana kalau kita kerumah si ular saja bermain, karena kalau kita bermain di taman kita akan banyak bergerak dan nanti badan siular bisa terluka," kata Si Rubah."
"Baiklah kalau begitu," ucap Panda.
"Bagaimana ular apakah kamu setuju kalau kita bermain dirumahmu?" Ular hanya menggelengkan kepala pertanda bahwa ia setuju. Akhirnya Panda, Ular dan si Rubah berjalan bersama menuju tempat kediaman si Ular. Disana mereka bercerita dan bernyanyi bersama untuk menghibur sahabatnya yang sedang sakit.Â