Mohon tunggu...
Dina Finiel Habeahan
Dina Finiel Habeahan Mohon Tunggu... Guru - be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

BE A BROTHER FOR ALL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pentingnya Kebersamaan

3 Januari 2021   10:57 Diperbarui: 3 Januari 2021   11:08 3580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manhattan Square | dokpri

Ibu dan keluarga juga bersharing tentang perekonomian keluarga yang kurang stabil. Bisnisnya mandeg, banyak karyawan yang harus diberhentikan karena hasil tidak mencukupi. Dalam sharing itu kami mencoba untuk mencari solusi bagaimana supaya ekonomi tetap berada pada stadar, setidaknya walaupun tidak meningkat tetapi cukup untuk kebutuhan setiap hari.

Salah satu caranya adalah memanfaatkan apa yang ada. Seperti judul artikel saya satu bulan yang lalu " Teras rumah yang produktif selama pandemi", selain itu membuat usaha kecil-kecilan seperti membuat kue-kue kering atau kerajinan tangan lainnya. Hasilnya bisa menutupi kebutuhan dapur. Ini program yang kami lakukan di komunitas. 

Kalau ibu itu punya cara tersendiri untuk mempertahankan ekonomi keluarga. Dia lebih memilih menjadi member tupperware. Penghasilannya lumayan. Dan itulah juga yang diturunkan kepada anak-anaknya bisnis online. Memang tidak semua orang berbakat dalam hal ini. Tapi apa boleh buat, karena situasi pandemi mau tidak mau harus dikerjakan.

Baiklah, itu hanyalah contoh kecil dalam kebersamaan. Kebersamaan itu tidak akan pernah hilang dari konteks kehidupan kita. Kebersamaan dalam keluarga, kebersamaan dalam dunia kerja juga dalam kelompok-kelompok tertentu. Segala sesuatu yang dilakukan untuk kebersamaan akan mendatangkan sukacita. 

Intinya nih, dalam kebersamaan itu kita  tidak boleh mempertahankan ego. Karena dalam kebersamaan itu juga kita belajar untuk menghormati dan menghargai keberadaan orang lain. Ketika kita bertahan pada ego maka pada saat itu jugalah kita akan tersingkir dari kebersamaan tersebut.

Contoh kongkrit kebersamaan itu adalah komunitas saya. Kami sekomunitas ada lima orang. Beda suku, beda budaya, beda karakter. Kalau dilihat dari satu sisi sebenarnya tidak mudah untuk hidup bersama. Tetapi jika dilihat dari dua sisi keberadaan kami yang berbeda suku, budaya dan karakter justru membawa kekayaan dalam komunitas. 

Kekayaan itulah yang memampukan kami untuk saling memahami,saling melayani dan saling menghormati sehingga tercipta komunitas yang harmonis dan wellcome terhadap siapa pun. 

Segala sesuatu yang kami lakukan tujuannya adalah demi kebersamaan dan kualitas pelayanan. Tips untuk menciptakan komunitas yang harmonis itu mudah kok : Menjaga relasi antara yang satu dengan yang lain supaya tetap haromis, transparan atau tidak ada dusta di antaranya ,jujur, dan terbuka ketika diberi masukan atau teguran. Selain itu kami harus mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi. 

Untuk saya pribadi sebagai bagian dari komunitas langkah awal yang saya tempuh adalah mau mengalah. Mengalah bukan berarti kalah. Mengalah bisa saja jadi pemenang bisa juga jai pengecut. Tapi yang saya maksudkan disini bukanlah demikian melainkan lebih pada kerendahan hati.

Semoga kita mampu menghargai dan  meluangkan waktu demi kebersamaan.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun