Mohon tunggu...
Dina Finiel Habeahan
Dina Finiel Habeahan Mohon Tunggu... Guru - be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

BE A BROTHER FOR ALL

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merayakan Natal dengan Standar Minimal

10 Desember 2020   21:27 Diperbarui: 10 Desember 2020   21:39 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6. Pada tanggal 24 siang patung Bunda Maria, Bapa Yosef dan Malaekat dipasang. 

7. Patung Kanak-kanak Yesus diarak pada saat prosesi pembuka pada Perayaan Malam Natal yang kemudian diletakkan di kandang Natal di hadapan patung Maria dan Yosef. 

8. Mulai tahun ini kita menempatkan patung Orang-orang Majus dipasang pada Hari Minggu Penampakan Tuhan - Epiphania. 

9. Untuk menjaga keamanan dan kebersihan, menghindari kepanasan dan agar nyala lilin tidak terganggu oleh kipas atau AC, kita akan menggunakan glow stick atau electric candle. 

Pada awal upacara, Gereja/Tempat Upacara cukup diterangi dengan beberapa lilin atau menurut perlunya satu dua lampu temaram atau berdaya rendah dinyalakan. Panitia menolong umat mencari bangku dalam keheningan. Mungkin baik Depas(Dewan Pastoral) menetapkan dan meminta jasa sejumlah relawan atau voluntir untuk berbagai hal.

"PERSIAPAN SEBELUM PERAYAAN DIMULAI: 

Setelah semua umat yang hadir menempati tempat duduk dengan tenang. Imam dan petugas diharapkan sudah bersiap dekat pintu samping gereja/tempat upacara dan kemudian mulai prosesi pendek dengan urutan: 

a.Pembawa Evangeliarium 

b.diikuti dua (2) orang misdinar pembawa wiruk (dibawa terus diayunkan selama perarakan masuk, dalam keadaan asap mengepul) 

c.Lektor dan pemasmur tanggapan Para misdinar lainnya 

d. Pasutri pembahwa Patung Kanak-kanak Yesus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun