Kemarin sore adalah satu momen yang menarik di komunitas saya. Pimpinan regio datang dan mengadakan pertemuan singkat di komunitas kami.Â
Adapun tujuan dari pertemuan itu adalah serah terima jabatan sebagai ibu komunitas. Ibu komunitas kami sebelumnya telah menyelesaikan tugas studinya dengan baik dan saatnya telah tiba untuk membagikan ilmunya melalui karya pelayanan yang dipercayakan kepadanya.Â
Berhubung karena ibu komunitas kami ini akan pindah keluar kota maka Pimpinan menunjuk salah satu dari kami sebagai ibu komunitas. Tentu tanggung jawab itu akan diberikan kepada yang lebih senior.Hehehe
Sebelum serah terima dilakukan,Pemimpin meminta saya untuk membacakan teks kitab suci dari Injil Mat 10:1-4 (Yesus Memanggil kedua belas rasul). Setelah itu diajak untuk hening dan bersharing.Â
Dalam keseluruhan sharing itu hampir setiap dari kami berkata seperti ini " Saya dipanggil dan saya siap untuk diutus". Apapun yang menjadi tantangannya saya siap menghadapinya.
Setelah acara itu selesai, dilanjutkan dengan perpisahan dan tadi pagi ibu komunitas kami yang lama berangkat bersama Pimpinan menuju komunitas yang baru. Dan saya tertarik untuk mengulas kembali injil yang kami renungkan kemarin. Apa hanya sebatas kata siap yang terkandung di sana?Â
Mari kita lihat apa yang menjadi catatan saya dari Injil ini:
Kerap aku tidak menyadari indah dan mulianya panggilan Tuhan atas diriku. Akibatnya, aku lebih sering berjalan di atas kakiku sendiri. Tak heran, ketika sebuah masalah atau persoalan datang, aku pun hanya meredup. Tak mampu menemukan kata "ya" dalam sebuah penderitaan dan kekecewaan.
Permenungan atas panggilan dan penetapan para rasul ini, mengajakku untuk kembali berjuang dan senantiasa menyandarkan diri pada Dia yang telah memanggilku.Â
Yesus memanggil dan menetapkan rasul-Nya. Mengapa Yesus membutuhkan murid-murid? Bukankah Dia Allah? Untuk apa mereka dipanggil Yesus?Â
Dalam mewartakan misi Kerajaan Allah, Yesus tidak mau membangun/bekerja sendiri (Single Fighter), tetapi Dia memilih partner. Dari sinilah Yesus membentuk satu komunitas. Terlebih dahulu komunitas kecil (komunitas para rasul) dan kemudian komunitas besar (Gereja). Inilah karakter dan misi Yesus. Yesus memanggil bukan hanya sekedar murid melainkan menetapkannya sebagai rasul. Yesus memanggil para rasul untuk siap diutus.Â