Dengan sikap ini mereka mengkritik situasi disintegrasi kehidupan masyarakat klan dan mereka menunjukkan sebuah keterbukaan. Pengusiran Iblis adalah tanda kedatangan Kerajaan Allah.Â
d) Mereka harus makan apa yang dihidangkan bagi mereka . Mereka tidak bisa hidup terpisah memiliki makanan mereka sendiri, tetapi mereka harus menerima persekutuan dengan orang lain, makan dengan orang lain. Itu berarti bahwa dalam kontak dengan orang, mereka tidak perlu takut kehilangan kemurnian seperti yang telah diajarkan kepada mereka.
Dengan sikap ini mereka mengkritik hukum kemurnian yang berlaku dan mengindikasikan, dengan cara praktek baru, bahwa mereka memiliki akses lain ke kemurnian, yaitu, keintiman dengan Allah.Â
Keempat poin diatas sudah menjadi bagian dari pengalaman hidup saya  sekaligus menjadi wujud dari ketiga kaul yang telah saya ikrarkan meski belum maksimal. Keempat poin itu adalah sesuatu yang wajib untuk saya miliki sebagai orang yang menyebut diri murid Kristus.Lewat refleksi diatas saya diajak untuk selalu percaya pada penyelenggaraan Ilahi.
Intinya adalah keterbukaan hati saya untuk menerima setiap rencana Allah dalam diriku lewat panggilan hidupku setiap harinya. Bahwasanya tidak ada yang tidak terpenuhi selagi Allah masih berkenan dengan apa yang kulakukan entah dalam hal kecil ataupun besar.
Sikap saya terhadap orang lain sangat menetukan keberadaan saya dan kualitas pelayanan saya. Apa yang saya miliki menjadi sarana Allah untuk mewujudkan kerajaan Nya dimanapun saya berada.
Segala kemampuan yang dianugerahkan Tuhan bukan menjadi ajang kesombongan dalam hidup melainkan membantu saya untuk menjadi pribadi yang rendah hati. Tuhan menganugerahkannya kepada saya secara cuma-cuma maka hendaknya saya bagikan juga kepada sesama secara cuma-cuma.
Semoga tugas pelayanan saya setiap harinya menjadi wujud Kehadiran Kerajaan Allah.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H