Di sudut ruangan itu
Aku duduk sendiri menikmati alunan musik taize kesukaanku
Teringat olehku sosok lelaki yang baru saja bertelepon denganku
Sosok lelaki yang selalu merindukanku untuk pulang
Sosok lelaki yang tiada henti menasehati aku
Dinginnya malam yang disertai hujan
Seolah engkau hadir memeluk hangat tubuh ini
Rindukupun semakin menjadiÂ
Dan Air mata berderai tiada henti mengingat semua nasihat indahmu
Kuulang kembali kalimat-kalimat indah itu
Kuhadirkan engkau dihadapanku lewat fotomu yang telah kubingkaiÂ