Jepang merupakan salah satu penyelenggara pendidikan terbaik di dunia. Hal ini terbukti dengan berkembang pesatnya kemajuan negara Jepang, mulai dari teknologi yang canggih, ekonomi negara yang maju, dan kualitas pendidikan yang unggul.Â
Pendidikan merupakan sebuah tolak ukur kemajuan suatu bangsa dan negara.Maka tidak heran banyak dari Indonesia yang berbondong-bondong mengeyam pendidikan di Jepang. Menurut skor PISA 2022 Jepang mendapatkan peringkat kedua paling pintar di Dunia dengan nilai skor PISA sebesar 533,0 setelah Singapura.
Sistem pendidikan di Indonesia perlu banyak belajar dari negara Jepang. Di negara Jepang yang diajarkan di sekolah tidak hanya materi pelajaran, namun juga norma yang berlaku seperti sopan santun, kejujuran, dan lain-lain. U
ntuk jenjang pendidikan Indonesia dan Jepang tidak jauh berbeda, namun terdapat perbandingan yang mencolok dalam sistem pendidikan di Indonesia dan Jepang. Berikut merupakan perbandingan sistem pendidikan Indonesia dan Jepang :
1. Mata pelajaran yang dipelajari
Di Indonesia, mata pelajaran yang dipelajari cenderung lebih banyak sehingga membuat anak lebih tidak fokus dalam belajar. Karena banyaknya tuntutan untuk menghafal atau memahami semua mata pelajaran. Sedangkan di Jepang, mata pelajaran di sekolah cenderung lebih sedikit sehingga membuat anak menjadi lebih fokus dalam menguasai pelajaran dan tidak terbebani dengan pelajaran.
2. Jam sekolah
Di Jepang mulai masuk ke sekolah yaitu pada pukul 08.00-15.00. Sedangkan di Indonesia mulai masuk ke sekolah pada pukul 07.00-15.00. Perbedaan jam sekolah Indonesia dan Jepang yaitu selisih satu jam. Dimana system pendidikan Indonesia memulai lebih awal dibandingkan Jepang.
3. Etika dan kedisiplinan siswa
Perbedaan yang lain yaitu pada etika dan kedisplinan siswa. Seperti kita ketahui etika dan kedisiplinan pelajar Indonesia sangatlah kurang. Hal ini dibuktikan dengan banyak siswa yang terlambat datang ke sekolah, tidak mengerjakan tugas yag diberikan guru, mencontek saat di kelas dan lain-lain.Â
Di Jepang, penerapan ujian dilaksanakan ketika peserta didik sudah berada di kelas empat atau pada saat berumur 10 tahun. Hal itu dikarenakan pada saat berada di kelas awal mereka diberikan pemahaman etika dan nilai-nilai sopan santun. Serta pembentukan karakter pada anak tentang kedisiplinan, kebersihan dan lain-lain.