Mohon tunggu...
Dina Febriyani
Dina Febriyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN K.H Abdurrahman Wahid

Melawan arus seperti salmon

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepucuk Senjata Tua

18 Desember 2023   01:03 Diperbarui: 18 Desember 2023   01:17 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku bukan lagi elang perkasa

Dengan paruh lengkung kepak sayap merajai angkasa

Aku adalah jiwa yang tak akan mereda

Kaki dan lambungku berhias kerikil tajam dan runcing batu

Manakah yang membawa dendam?

Tebaran cahaya dalam kelam

Atau suara senapan di ujung malam

Kemarin gelap malam masih bercengkrama

Dalam beribu temu atau lewat segenggam salam

Ku jawab malam hujan deras hingga mata penaku lesu

Lalu selebihnya adalah selaksa tanya

Yang jawabnya ada di jendela kamarmu

Maka di pusaramu hanya ada tanda

Satu buah tutup kepala

Dan sepucuk senjata tua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun