Mohon tunggu...
Dina Fauzah
Dina Fauzah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tempatku memulai belajar hal-hal yang baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubunga Afganistan-Inggris

1 Desember 2024   06:49 Diperbarui: 1 Desember 2024   07:27 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Amanullah menyadari situasi ini, ia tidak menganggapnya cukup berbahaya untuk segera mengambil tindakan atau bersekutu dengan Inggris. Sebaliknya, ia memusatkan perhatiannya terhadap perbatasan yang bergolak di sebelah selatan yang di diami penduduk asli suku Pathan. Daerah suku-suku ini dibagi oleh Garis Durand yang menjadi perbatasan antara India dan Afghanistan. Keganjilan lain ialah bahwa wilayah Pathan tidak termasuk ke dalam batas administratif pemerintah India. Ke- kuasaan Inggris atas wilayah tersebut dilaksanakan oleh beberapa pejabat politik dan pos-pos luar militer, sehingga sangat rawan. Kebijakan Inggris yang menyangkut Provinsi Perbatasan Barat Laut terombang-ambing di antara komitmen terbatas yang dinamakan kebijakan "menutup perbatasan" dan "gerakan maju" yang lebih ambisius. Hampir dalam setiap kasus selalu terdapat wilayah pegunungan yang sukar dikuasai antara perbatasan Afghanistan dan pos-pos luar Inggris. Itu juga yang menyebabkan Inggris selalu enggan menduduki wilayah ini. Dengan demikian, pemimpin Kabul mengklaim hak untuk menentang setiap perwujudan kontrol Inggris atas wilayah itu. Namun, beberapa tindakan kontrol diperlukan guna melindungi masyarakat tetangga di selatan dari serangan suku nomad. Selain itu, emir Afghan ingin memperluas pengaruhnya atas suku-suku ini. Dengan demikian, ia dapat menggunakannya sebagai senjata untuk melawan Inggris bila diperlukan.

sumber : George Lenzowski, timur tengah kancah dunia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun