Mohon tunggu...
Dina Fathatuz Zahro
Dina Fathatuz Zahro Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

traveling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Wahyu ke Mushaf: Sejarah Teks Al-Qur`an yang Abadi

13 Desember 2024   14:13 Diperbarui: 14 Desember 2024   10:50 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembukuan Al-Qur'an dalam bentuk naskah Utsmani memiliki dampak yang sangat besar dalam sejarah Islam. Salah satu dampaknya adalah penyatuan bacaan Al-Qur'an di seluruh wilayah kekuasaan Islam. Sebelumnya, berbagai dialek dan pengucapan yang berbeda-beda menyebabkan adanya variasi dalam cara membaca Al-Qur'an. Dengan adanya naskah Utsmani yang menggunakan dialek Quraisy, bacaan Al-Qur'an menjadi seragam, sehingga tidak ada lagi perbedaan yang mencolok antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Selain itu, pembukuan ini juga memudahkan penyebaran Al-Qur'an ke berbagai daerah yang baru dikuasai oleh umat Islam. Salinan mushaf Utsmani yang tersebar di berbagai tempat memberikan umat Islam satu pedoman yang sama dalam membaca dan mempelajari Al-Qur'an. Bahkan hingga saat ini, mushaf Utsmani ini tetap menjadi standar dalam penulisan Al-Qur'an di seluruh dunia.

Mushaf Utsmani memiliki beberapa keistimewaan yang menjadikannya sangat penting dalam sejarah Al-Qur'an. Salah satu keistimewaannya adalah penggunaan sistem penulisan yang lebih jelas dan rapi, yang memudahkan pembaca untuk mengenali setiap huruf dan tanda baca. Selain itu, pada naskah Utsmani juga ditambahkan tanda-tanda yang menunjukkan cara bacaan, seperti harakat dan waqaf, yang tidak ada pada mushaf-mushaf sebelumnya. Hal ini membantu pembaca untuk membaca Al-Qur'an dengan benar sesuai dengan cara yang diajarkan oleh Nabi Muhammad. Keistimewaan lainnya adalah penyusunan Al-Qur'an dalam urutan surah dan ayat yang lebih sistematis. Sebelumnya, susunan Al-Qur'an bersifat acak karena wahyu diturunkan secara bertahap sepanjang kehidupan Nabi Muhammad. Namun, dalam mushaf Utsmani, setiap surah dan ayat diurutkan dengan sistematis sesuai dengan urutan yang diterima oleh Nabi Muhammad.

Ditulis oleh: 

Amelia Mutiara Rahmah (2330110037)
Nuzulul Lutfiana Syahida (2330110012)
Agus Muhamad Nuril Hidayatulloh
(2330110006)
Dina Fathatuz Zahro (2330110027)
Bahrul Ilmi (2330110004)
Syafi'il Anam (233011022)
Naylis Tsawabah (2330110007)
Alfiyatur Rohmaniyah (2330110002)

Mahasiswa Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Institut Agama Islam Negeri Kudus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun