Selain dari jarak meja yang di abaikan oleh pengunjung, banyak pengunjung yang melepaskan masker mereka tanpa menghiraukan kehigenisan keadaan restoran. Misalnya seperti meletakkan masker di bawah dagu, di atas meja, atau hanya di pegang saja. Tidak hanya orang dewasa yang melakukan ini, bahkan anak-anak sering kali terlihat mengabaikan masker yang mereka gunakan. Anak-anak yang hakikatnya senang bermain, seringkali tidak sengaja menjatuhkan masker mereka atau memegang masker yang kemudian tersentuh dengan banyak benda. Meski hal ini terlihat tidak berbahaya, namun hendaknya kita mengetahui bahwa virus dan bakteri dapat tersebar dengan cepat melalui benda-benda yang tidak kita jaga kehigenisannya.
Kurangnya pengetahuan pengunjung tentang cara penggunaan masker yang baik membuat mereka kemudian tidak menyadari bahwa masker juga dapat terkontaminasi dengan bakteri atau virus yang mungkin sudah menyebar di benda-benda seperti meja dan lantai. Sehingga perlunya edukasi dan kontribusi dari pihak restoran agar pengunjung mampu mematuhi protokol kesehatan dengan baik. Bentuk kontribusi ini dapat berupa menampilkan flyer tentang tata cara penggunaan dan penyimpanan masker yang benar dan meninstruksikan kepada para pekerja untuk menegur pengunjung yang mungkin mengabaikan protokol kesehatan ini.
Menurut Ketua Umum APPBI (Asosiasi Pengelola Pusat perbelanjaan Indonesia), Stefanus Ridwan, yang dikutip dari www.okezone.com bila protokol kesehatan tetap diabaikan masyarakat, maka segala aktivitas ekonomi akan runtuh. Hal ini dapat terjadi apabila masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan dengan baik, maka dikhawatirkan penderita covid 19 akan meningkat dan memerlukan biaya penanganan yang lebih banyak lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H