Desa Durajaya, Kabupaten Cirebon - Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, menyumbang hampir 60% dari PDB nasional. Namun, dalam persaingan pasar yang semakin ketat, pelaku UMKM tradisional seringkali menghadapi tantangan dalam memperkenalkan produk dan merek mereka secara efektif.Â
Untuk menjawab permasalahan ini, tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Majalengka telah menyelenggarakan workshop berjudul "Modernisasi Brand UMKM: Integrasi Nilai Tradisional dengan Pemasaran Digital", menghasilkan berbagai pembelajaran berharga. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Durajaya pada hari Sabtu, tanggal 3 Agustus 2024 dihadiri oleh 24 peserta. Pemateri merupakan Dosen Tetap Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Majalengka, yaitu Bapak L. Suparto LM, S.E., M.Si.
Dukungan Pemerintah Daerah dan Antusiasme UMKM
Workshop ini mendapatkan dukungan penting dari pemerintah daerah, yang memahami pentingnya modernisasi brand UMKM lokal. Antusiasme yang tinggi dari para pelaku UMKM juga menjadi faktor kunci, menunjukkan kemauan mereka untuk beradaptasi dengan kebutuhan pasar terkini. Ketersediaan mentor berpengalaman dalam branding dan pemasaran digital pun turut memperkaya proses pembelajaran.
Namun, tim KKN-T juga menghadapi beberapa tantangan, seperti keterbatasan pemahaman teknologi di kalangan pelaku UMKM tradisional serta kendala bahasa. Mayoritas peserta workshop berasal dari latar belakang budaya dan pendidikan yang beragam, sehingga perlu strategi khusus untuk menjembatani kesenjangan ini.
Meningkatkan Pemahaman Branding Modern
Meskipun menghadapi beberapa kendala, workshop ini berhasil meningkatkan pemahaman peserta tentang branding modern. Para pelaku UMKM tradisional mulai memahami pentingnya membangun identitas merek yang kuat, sekaligus melestarikan nilai-nilai budaya lokal yang menjadi keunggulan kompetitif mereka.
Dalam kegiatan ini, para peserta aktif bertanya bagaimana cara memperluas jangkauan pasar dan menggunakan media sosial sebagai sarana promosi penjualan usaha mereka.
Selain itu, pengaplikasian digital marketing melalui pemasangan iklan di media sosial Radar Cirebon juga telah dilaksanakan. Promosi ini berfokus pada platform Instagram Radar Cirebon, dengan target audiens usia 17-45 tahun di wilayah Cirebon dan sekitarnya. Konten iklan yang menarik telah dirancang melalui format gambar yang kontekstual dengan gaya hidup dan preferensi target pasar.
Evaluasi dan Prospek ke Depan
Tim KKN-T secara aktif memantau performa iklan dan berinteraksi dengan audiens. Hasilnya menunjukkan brand awareness yang cukup baik, menjadi langkah awal yang menjanjikan. Ke depan, diharapkan upaya modernisasi brand UMKM yang memadukan tradisi dan teknologi dapat terus dikembangkan, sehingga dapat meningkatkan daya saing dan visibilitas produk-produk lokal di pasar yang semakin kompetitif.
Melalui pendekatan holistik ini, UMKM tradisional diharapkan dapat lebih efektif dalam memperkenalkan produk dan jasanya, sekaligus melestarikan warisan budaya lokal yang menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha sangat diperlukan untuk mewujudkan visi ini dan mendorong pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan. Inisiatif tim KKN-T Universitas Majalengka menjadi langkah strategis dalam menjembatani kesenjangan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H