maggot. Padahal keberadaan maggot sangat memberi dampak besar jika dilestarikan, dan untuk mengenal lebih jauh mengenai maggot, maka simak artikel berikut ini ya guys!!!
Di era millenial seperti sekarang ini banyak masyarakat yang masih belum familiar denganMaggot atau kerap disebut sebagai belatung merupakan larva jenis lalat Black Soldier Fly (BSF). Larva jenis ini sangat bermanfaat apabila dipelihara dengan baik karena tidak bersifat pathogen atau tidak menyebabkan penyakit dan tidak menyebarkan virus, bahkan maggot dapat dimanfaatkan sebagai sumber penghasilan. Contohnya yakni ketika maggot setelah berubah fase menjadi pupa maka dapat dijadikan sebagai kompos dan dikomersilkan.
Lalat muda tidak makan selama hidupnya hingga dewasa difase mereka akan kawin dan mati. Jantan mati setelah kawin dan betina mati setelah melahirkan 2 sampai 3 hari.
Siklus hidup lalat Maggot memiliki lima fase siklus hidup, dimulai dari telur lalat BSF yang menetas menjadi larva berwarna putih kecil, berukuran 1mm, kemudian membesar menjadi larva dewasa, usia 18 hingga 21 hari ,setelah itu berubah menjadi warna cokelat yang disebut fase pra pupa yang tidak aktif bergerak dan sudah tidak makan, fase inilah disebut kepompong atau fase pupa yang dapat menetas dengan kurun waktu 7 hari , setelah menetas menjadi lalat BSF,Kami mahasiswa KKN UISI Kelompok 12 tertarik menggunakan Maggot untuk mengurangi permasalahan sampah organik di Desa Giri, selain digunakan untuk mengurangi sampah organik, nantinya maggot ini akan digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk kompos, sebelum itu kami mencari informasi terlebih dahulu terkait maggot dengan berkunjung ke tempat budidaya maggot, disana kami diberitahu bagaimana pertumubuhan maggot dan fungsi dari maggot itu sendiri, kami juga melihat pertumubuhan maggot secara langsung mulai dari telur sampai berubah menjadi lalat BSF.
Budidaya maggot ini tidak terlalu sulit untuk dilakukan, karena maggot berkembang biak dengan alami sehingga mudah didapatkan. Maggot dapat bertahan hidup dilingkungan tropis maupun subtropis. Lalat BSF ini tidak menimbulkan bau busuk dan bukan sumber pembawa penyakit. Maggot BSF dapat dimanfaatkan atau dijual dalam bentuk telur maggot, maggot segar, maggot kering maupun pellet maggot.
Cara budidaya maggot juga terbilang mudah. Yang dibutuhkan yaitu kandang lalat BSF yang berfungsi sebagai tempat BSF kawin dan memproduksi telur hingga penetasan. Kandang ditutup kawat atau kasa dan diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari. Untuk tempat bertelur bagi lalat BSF betina, perlu disiapkan kardus, kayu, atau papan yang memiliki celah. Taruh telur di media penetasan berupa box atau wadah kecil. Telur akan menetas dalam 3-4 hari. Terakhir, siapkan rak atau biopond untuk tempat pembesaran maggot.
Mahasiswa KKN UISI bersama Komunitas Bank Sampah Giri (KBSG) sepakat untuk memberikan nama tempat budidaya maggot dengan nama Omah Maggot Giri (OMG), dan kami kemarin telah melakukan sosialisasi pemanfaatan maggot sebagai alternatif penanganan sampah organik kepada Komunitas Bank Sampah Giri (KBSG) yang berada di Desa Giri Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik (Minggu 19/02/2023).Â
Setelah sosialisasi berlangsung, harapan terbesar yang didukung oleh pemerintah desa bergerak bersama komunitas kepada masyarakat Desa Giri dapat menambahkan wawasan mengenai cara mengelola sampah organik rumah tangga dengan benar serta menumbuhkan kesadaran warga untuk kesehatan lingkungan.
Pada tanggal 26 Februari 2023 kemarin, kami membuat acara launching Omah Maggot Giri (OMG) sekaligus penutupan KKN UISI 2023 yang dihadiri oleh Bapak Kepala Desa, Bumdes, DLH, DPD Asosiasi Bank Sampah Gresik, dan Komunitas Bank Sampah Giri yang berlokasikan di Wisata Giri Kuno (WGK).