Mohon tunggu...
Dina Cahyaningrum
Dina Cahyaningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

saya tertarik dengan hal-hal yang berkaitan dengan psikologi, sosial, sejarah, maupunn budaya pada suatu wilayah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Proses Adaptasi Siswa Sekolah Formal di Lingkungan Pondok Pesantren Menurut Teori Talcott Parsons dan Alfarabi

23 Juni 2024   06:17 Diperbarui: 23 Juni 2024   06:23 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam pendekatan, kurikulum, dan tujuan. Dengan adanya perbedaan yang ada maka hal ini dapat menimbulkan permasalahan contohnya dalam hal penyesuaian diri siswa yang ingin pindah ke pondok pesantren setelah bersekolah di sekolah formal. 

Dengan ini maka penulis melakukan penelitian melalui metode kualitatif deskriptif dengan tujuan mengetahui bagaimana pengaruh budaya pesantren terhadap adaptasi siswa baru dari sekolah formal tentang bagaimana cara memahami dan menghormati  kebiasaan dan aturan-aturan baru yang ada di lingkungan pondok pesantren. Selain itu penelitian ini ingin mengetahui hambatan apa saja yang akan dihadapi oleh siswa formal yang akan melakukan studi di pondok pesantren serta solusinya.

Kata-Kata Kunci: Pondok Pesantren; Sekolah Formal; Adaptasi.

 

 

 

PENDAHULUAN

Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan non-formal yang didirikan di Indonesia dan memiliki sejarah panjang. Lingkungan pondok pesantren memiliki ciri khas sebagai lembaga pendidikan berbasis Islami, dengan fokus pada ilmu-ilmu keagamaan. Bagi santri yang memilih untuk tinggal di pondok pesantren, proses adaptasi menjadi hal yang penting. Pondok pesantren memiliki rutinitas yang berbeda dari kehidupan di rumah. 

Santri harus beradaptasi dengan perubahan jadwal, tata tertib, dan pola kehidupan yang lebih ketat. Beberapa santri baru mengalami kesulitan dalam beradaptasi. Mereka mungkin merasa tidak nyaman, rindu dengan keluarga, atau kesulitan berinteraksi dengan teman sebaya. 

Santri yang adaptif biasanya sadar dan peka terhadap lingkungannya. Mereka berusaha mengubah perilaku agar sesuai dengan norma dan nilai budaya setempat. Kegagalan adaptasi bisa disebabkan oleh niat awal masuk pondok pesantren yang salah. Santri yang memiliki niat baik dan tekad kuat akan lebih mudah beradaptasi. 

Dalam proses adaptasi ini, santri perlu berbaur dengan teman sebaya, menghormati aturan pesantren, dan memahami nilai-nilai yang dianut oleh lingkungan pesantren. Adaptasi yang baik akan membantu santri merasa nyaman dan sukses dalam menjalani kehidupan di pondok pesantren.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun