Bersih, aman, rapi dan tertib siapa yang tak menginginkannya. Tentu menjadi dambaan semua penumpang tentunya. Ini juga menjadi beberapa alasan mengapa orang Taiwan lebih memilih transportasi umum ketimbang kendaraan pribadi mereka untuk bepergian. Mengamati sistem transportasi di Taiwan memang tidak bisa disbanding-bandingkan dengan Indonesia. Tengoklah perkeretaapian di Negeri Formosa ini yang walaupun minim perawatan namun semua tampak begitu tertata sebagaimana mestinya.
Jalan-jalan jauh dengan uang seadanya bahkan minim sekalipun bukan menjadi halangan. Misalnya kita akan ke Taipei 101 dari Zhong li tempat tinggal saya hanya butuh kocek sebesar 214 NTD atau sekitar Rp. 65.000 rupiah pulang pergi. Dengan menggunakan Taiwan Railway Administration (TRA) 114 NTD (Rp. 35.000,-)dan Metro Taipei (MRT) 100 NTD (Rp.30.000,-) anda sudah bisa menikmati vacation yang murah meriah dan aman.
Ada enam macam kereta yang ada di Taiwan, dua diantaranya adalah kereta cepat Tze Chiang dan kereta lokal Chu Kuang. Jadwal kereta adalah setiap 20 menit sekali atau jika anda ingin bepergian jauh bisa melihat jadwal kereta melalui website TRA in Taiwan. Namun jika akan ke Taipei dari Zhong Li cukup pergi ke stasiun Zhong Li dan tunggu dua kereta tersebut karena warga Taiwan biasa menggunakan salah satunya untuk bolak-balik Zhong Li Taipei setiap harinya.
Minat warga Taiwan untuk menggunakan transportasi umum ini disertai dengan tanggung jawab mereka terhadap kebersihan dan ketertiban dalam menggunakannya. Lantai hijau yang bersih dan mengkilap padahal jarang terlihat petugas kebersihan disana. Kursi yang bersih dan tak ada yang robek sedikitpun, padahal itu kereta jarak jauh, malah semua pernak-perniknya terlihat masih seperti baru. Handrails atau pegangan tangan yang ada dikereta juga bersih padahal banyak sekali orang yang berdiri dan memegangnya setiap harinya.
[caption id="attachment_167854" align="aligncenter" width="300" caption="Perkeretaapian di Taiwan "][/caption]
Sudah menjadi tanggung jawab siapa yang menggunakannya, kalau bukan kita lantas siapa lagi yang peduli. Indonesia juga bisa dirubah dengan kesadaran diri sendiri terlebih dahulu tentunya. [Dina]