Di era digital yang serba cepat ini, kemampuan untuk memimpin dan membangun budaya organisasi yang positif menjadi lebih penting dari sebelumnya. Salah satu cara efektif untuk meningkatkan keterampilan kepemimpinan dan memperkuat budaya organisasi adalah melalui webinar. Webinar, atau seminar online, telah menjadi alat yang sangat berguna bagi para profesional untuk berbagi pengetahuan, mengembangkan keterampilan, dan menjalin jaringan tanpa batas geografis.
Dalam sebuah webinar yang diadakan pada tanggal 6 Juli 2024 oleh Dewi Laily Purnamasari, S.T., M.M., dosen Universitas Catur Insan Cendekia, dan Aninditya Santiko W, S.M., MBA, Direktur Utama PT. Cakra Insan Asishwarya, kami mengeksplorasi bagaimana kepemimpinan etis dan self leadership dapat membentuk lingkungan kerja yang produktif dan harmonis.
Dengan topik utama seperti "Ethics Leadership in Organizational Behavior" dan "Self Leadership: Meningkatkan Kemampuan untuk Membentuk Budaya Organisasi yang Positif," webinar ini memberikan panduan komprehensif tentang bagaimana pemimpin dapat menjadi teladan etis dan bagaimana individu dapat memimpin diri mereka sendiri menuju kesuksesan. Mari kita telaah lebih dalam tentang materi yang disampaikan dan bagaimana penerapannya dapat membawa perubahan positif dalam organisasi.Â
KEPEMIMPINAN ETIS DALAM PERILAKU ORGANISASI
Kepemimpinan etis memiliki dampak positif yang signifikan terhadap orang-orang yang dipimpin. Dengan mendorong perilaku dan tindakan yang didasarkan pada nilai-nilai moral yang sama, pemimpin akan menjadi teladan dalam menciptakan lingkungan kerja yang etis dan membangun reputasi organisasi yang kuat. Beberapa keterampilan utama yang harus dimiliki oleh pemimpin etis, atau yang dikenal sebagai Megaskill of Leadership, meliputi:
1. Berpandangan Jauh ke Depan
2. Menguasai Perubahan
3. Pembelajar Antisipatoris
4. Desain Organisasi
5. Inisiatif
6. Penguasaan Interdependensi
7. Standar Integritas yang Tinggi.
Prinsip etika kepemimpinan yang harus dipegang teguh oleh pemimpin meliputi loyalitas, integritas, kejujuran, menghormati, peduli, dan keadilan. Etika kepemimpinan memberikan panduan moral yang jelas antara "baik" dan "buruk", serta menjadi pedoman bagi pemimpin dalam pengambilan keputusan.
SELF LEADERSHIP: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBENTUK BUDAYA ORGANISASI YANG POSITIF
Self leadership adalah proses memimpin diri sendiri untuk mencapai tujuan melalui tindakan proaktif dan sikap yang positif. Tiga komponen utama dari self leadership meliputi:
1.Self-Awareness (Kesadaran Diri)
 Memahami kekuatan, kelemahan, nilai, dan tujuan pribadi.
2. Self-Regulation (Pengaturan Diri)
 Mengendalikan emosi dan perilaku untuk tetap fokus pada tujuan.
3. Self-Motivation (Motivasi Diri)
Menggerakkan diri sendiri untuk tetap bersemangat dan termotivasi.
PENTINGNYA SKILL UPGRADING UNTUK SELF LEADERSHIPÂ
Self leadership tentunya sangat penting bagi kita untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pekerjaan, membantu pengembangan karir dan pencapaian tujuan pribadi, membentuk budaya kerja yang proaktif dan inovatif, dan meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja anggota.
Untuk memcapai semua dari manfaat yang telah disebutkan tadi kita harus menerapkan skill komunikasi untuk menyampaikan ide dan feedback dengan jelas dan mengelola waktu serta prioritas dengan efektif apalagi untuk membuat keputusan yang tepat dan cepat itu sangat di perlukan dalam dunia bisnis.
Metode pengembangan keterampilan meliputi:
1. Pelatihan : Mengikuti kursus dan workshop.
2. Mentoring : Mendapatkan bimbingan dari mentor berpengalaman.
3. Pengalaman Praktis : Melibatkan diri dalam proyek dan tugas yang menantang.
Self Leadership dan Budaya Organisasi Positif
Self leadership meningkatkan inisiatif dan tanggung jawab individu, yang berkontribusi pada lingkungan kerja yang kolaboratif. Contoh budaya organisasi positif adalah lingkungan yang mendukung inovasi, di mana anggota merasa diberdayakan untuk mengambil keputusan dan berkontribusi secara aktif.
Indikator keberhasilan self leadership meliputi kinerja individu dan tim, keterlibatan dan kepuasan anggota, retensi dan turnover anggota, inovasi dan kreativitas, serta komunikasi dan kolaborasi.
Â
TANTANGAN DAN SOLUSI
Beberapa tantangan umum dalam self leadership meliputi kurangnya kesadaran diri, kebiasaan negatif dan resistensi terhadap perubahan, kurangnya motivasi internal, manajemen waktu yang buruk, keterbatasan sumber daya dan dukungan, feedback yang tidak konstruktif, serta tekanan dan stres. Solusi untuk mengatasi tantangan ini antara lain:
1. Meningkatkan kesadaran diri melalui pelatihan dan penilaian diri.
2. Mengatasi kebiasaan negatif dengan mentoring dan pendekatan bertahap.
3. Meningkatkan motivasi internal dengan penetapan tujuan dan penghargaan.
4. Manajemen waktu yang efektif melalui pelatihan dan prioritisasi tugas.
5. Meningkatkan akses ke sumber daya dan dukungan.
6. Meningkatkan kualitas feedback dengan pelatihan dan budaya feedback terbuka.
7. Mengelola tekanan dan stres dengan program kesejahteraan anggota.
Dengan mengadopsi prinsip-prinsip kepemimpinan etis dan self leadership, organisasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif, di mana setiap anggota merasa termotivasi dan diberdayakan untuk mencapai tujuan bersama.
Semoga dengan adanya artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya, sampai jumpa...
Dengan bukti kehadiran saya lampirkan sertifikat pada webinar kali ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H