Mohon tunggu...
Dina Amalia
Dina Amalia Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Bouquiniste

Biasa disapa Kaka D! ~ Best In Opinion Kompasiana Awards 2024 ~ Hidup pada dunia puisi dan literasi | Etymology Explorers | Mengulik lebih dalam dunia perbukuan | Contact: dno.dwriter@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Ketika Komik Bekas Lebih Menarik dan Digandrungi Ketimbang Versi Baru

27 Januari 2025   09:52 Diperbarui: 27 Januari 2025   13:45 1094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komik-komik bekas bisa dikatakan memiliki harga yang berkawan, alias pas dikantong. Meski tetap dihitung dari sisi kelangkaan, tetap saja komik-komik bekas dan lawas dominan dibandrol murah dari mulai Rp 5000,-an.

Komik populer sekalipun tetap bisa dijangkau harganya, seperti masih dalam kisaran Rp 9.000 -- Rp 25.000 per satu buku komik. Kecuali komik-komik tertentu yang benar-benar langka/terbatas baik dari sisi tahun, judul, ataupun komikus -- bisa mencapai ratusan hingga jutaan rupiah.

Biasanya, komik bekas lebih mudah ditawar, misalnya saja dibeli secara borongan atau sekaligus membeli beberapa seri, maka akan jauh lebih mudah untuk mendapatkan penurunan harga dari sang pemilik atau penjual.

Terlebih, komik-komik bekas bisa dibeli secara cabutan atau per satu buku dengan seri acak, bukan yang harus membelinya secara full seri. Jadi, lebih memudahkan, menghemat, dan tidak perlu kerepotan masalah seri yang double. Dari sisi harga dan sistem cabutan inilah yang sering menarik perhatian para pencinta dan kolektor komik.

Itulah 5 poin atau alasan komik bekas lebih menarik dan masih digandrungi, yang sering kali diceritakan oleh para pencinta dan kolektor komik. Meski terlihat sederhana, komik cetak masih tetap hidup di antara derasnya media digital.

Semoga ulasan ini bisa bermanfaat yaa dan menambah wawasanmu dalam mengenal luasnya dunia perbukuan. Salam literasi, salam sehat-sehat selalu yaa untuk dirimu yang lagi baca artikel ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun