Mohon tunggu...
Dina Amalia
Dina Amalia Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Bouquiniste

Biasa disapa Kaka D! ~ Best In Opinion Kompasiana Awards 2024 ~ Hidup pada dunia puisi dan literasi | Etymology Explorers | Mengulik lebih dalam dunia perbukuan | Contact: dno.dwriter@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Dijamin Puas dan Pas, Begini 7 Cara Jitu Nego Buku Bekas dan Lawas

21 Januari 2025   17:01 Diperbarui: 21 Januari 2025   20:42 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Unsplash/Charlie (Ilustrasi Gelaran Buku Bekas dan Lawas)

Penulis: Dina Amalia

Sah-sah saja melakukan negosiasi saat ingin membeli sebuah barang, apalagi jika sudah berstatus bekas pakai atau preloved. Dominan, barang yang sudah pernah digunakan sebelumnya jauh lebih terbuka terhadap harga dan proses tawar-menawar, seperti salah satunya buku bekas dan lawas.

Tak sedikit pelapak atau penjual buku bekas membukakan akses kepada pembeli untuk melakukan tawar-menawar. Selama kisaran harga yang diajukan sesuai bagi si pelapak, pasti akan diberikan sehingga benar-benar bisa menghemat dana.

Tetapi, dalam dunia jual-beli buku bekas dan lawas sendiri -- seringnya pembeli pasrah saat baru melihat harga yang dipasang atau ditawarkan. Selain merasa terlalu mahal, tak sedikit pula yang merasa 'segan' untuk menawarnya, entah lebih mengarah pada rasa takut, malu, ataupun gengsi.

Mengupas Pemasangan Harga Buku Bekas dan Lawas

Sebelum pada intinya, perlu dirimu ketahui bahwa pemasangan harga buku bekas dan lawas dihasilkan dari 2 zona berbeda, meski pada akhirnya akan dipasang/ditawarkan sesuai harga pasar.

1. Hasil koleksi pribadi

Sebagian toko buku bekas dan lawas adalah full dari hasil koleksi pribadi si pemilik, apapun kategori dan genre bukunya.

Jika, full berasal dari hasil koleksi pribadi, harga yang akan dipasang/ditawarkan biasanya agak lebih tinggi bahkan gampang-gampang susah untuk bisa ditawar. Sebab, si pemilik merasakan sendiri proses mendapatkan bukunya seperti apa (apakah gampang atau menghabiskan waktu hingga berbulan-bulan?), dan dari proses gampang atau susahnya tersebut akan dibawa ke dalam pemasangan harga.

Belum lagi soal perawatan bukunya, di mana kalau pure hasil koleksi pribadi jauh lebih terawat dan mulus, bahkan tak sedikit bukunya sudah rapi disampul plastik. Biasanya, poin-poin seperti ini akan masuk dalam perhitungan, sehingga soal harga akan benar-benar sepadan dengan kondisi bukunya.

2. Gabungan antara koleksi dan membeli khusus untuk dijual kembali

Sebagian besar toko buku bekas dan lawas lainnya adalah berasal dari buku-buku gabungan, antara hasil koleksi pribadi dengan hasil pembelian (tangan kedua) yang secara khusus memang dibeli untuk dijual kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun