Mohon tunggu...
Dina Amalia
Dina Amalia Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Bouquiniste

Biasa disapa Kaka D! ~ Best In Opinion Kompasiana Awards 2024 ~ Hidup pada dunia puisi dan literasi | Etymology Explorers | Mengulik lebih dalam dunia perbukuan | Contact: dno.dwriter@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Antara Isi dan Kondisi, Dilema yang Mendominasi Penentuan Harga Buku Bekas

2 Januari 2025   18:40 Diperbarui: 3 Januari 2025   13:21 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Unsplash/Mika Baumeister (Ilustrasi Harga Buku Bekas)

Pembeli memang dikenal sebagai raja. Tetapi, agaknya tidak berlaku penuh pada pasar buku bekas. Sebab, sering mempertaruhkan harga - yang main-main soal kelangkaan buku.

Kerap bertemu customer yang berbeda sikap dan sifat, tentu jadi menilai dan menelaah diam-diam untuk saya pelajari. Pada akhirnya, saya melihat bahwa dalam lingkup jual-beli buku bekas terdapat 2 sisi pembeli yang amat berbeda, yakni:

- Pembeli yang Mementingkan Isi Buku

Pembeli yang paling mudah mengerti penjual buku bekas adalah pembeli yang sangat mementingkan isi bukunya ketimbang kondisi. Biasanya pembeli model ini datang dari pembaca ulung hingga kolektor, di mana poin utama yang ditanya ketika akan membeli buku bekas yakni, "Halamannya masih lengkap kan, Kak?"

Bagi pembeli model ini, isi buku nomor 1 dan tidak peduli akan kondisi. Mereka kerap memberi pengakuan, bahwa membutuhkan buku untuk dibaca bukan untuk memandangi kondisinya. Menyoal kondisi mereka sangat mengerti bahwa yang namanya 'bekas' sudah pasti ada kekurangan meski hanya sedikit.

- Pembeli yang Mementingkan Kondisi Buku

Pembeli yang mementingkan kondisi buku, kerap disebut sebagai pembeli banyak mau. Sebab, dominan dari mereka tidak peduli akan isi buku, dominan pula datang dari pembaca baru yang mengutamakan apakah covernya ada bekas lekukan? Apakah kertasnya masih bersih? Apakah ada coretan nama dan cap? dan sebagainya.

Tidak ada yang salah tentunya, tetapi pembeli model ini sering kali lupa akan ilmu bahkan sejarah yang tertuang dalam buku, sehingga lebih mengutamakan kondisi dibanding isi, terlebih lagi kerap kekeh dan berdebat dengan penjual dengan alasan 'kan bukunya sudah bekas' tanpa memikirkan hal vital yang melekat pada buku, seperti sisi penulis, tahun terbit, hingga kelangkaan.

Isi vs Kondisi, Menjadi (Dominan) Dilema Penentuan Harga Buku Bekas

Awal menjual buku bekas, tentu seluruh penjual menyelaraskan harga pasar, tetapi begitu mulai menilai sisi pembeli, tentu perlahan berubah. Seperti, setelah melihat hadirnya 2 model pembeli yang kerap membuat penjual ikut mempertimbangkan harga dari segi isi dan kondisi.

- Penentuan Harga dari Isi Buku

Jutaan ilmu yang tertuang dalam buku, tentu tidak bisa digantikan dengan nominal. Ada pengetahuan, pengalaman, riset, dan waktu yang sudah diberikan oleh sang penulisnya. Maka tak heran, ketika membaca buku, ada hal baru yang bisa kita temui berkat pengetahuan sang penulis. Sering pula isi buku terasa seirama dengan apa yang sedang atau sering kita rasakan, di mana hal tersebut bisa jadi datang dari pengalaman sang penulisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun