Saya pribadi, besar dan menjalani aktivitas sehari-hari di dunia buku khususnya bekas. Hari-hari saya selalu berpapasan dengan banyaknya buku bekas dan lawas, dari mulai menyortir, membersihkan, merawat, hingga menjual buku-buku bekas secara online.
Sedikit banyaknya, sembari berjualan sembari mempelajari tentang dunia buku beserta keunikan dan fakta yang sesungguhnya. Bukan ahli, bukan. Saya hanya pedagang kecil, yang masih minjem rumah kontrakan orang tua untuk menjalani usaha jual-beli buku bekas dan lawas.
Bagi saya pribadi, ketika mendapatkan ilmu sekecil/sedikit apapun kalau hanya dinikmati sendirian rasanya jadi hambar. Maka, saat berlalu-lalang dengan banyaknya buku dan pelanggan online, lalu ada hal baru yang saya dapatkan, seketika itu pula saya coba terjemahkan, tulis, dan kemudian saya bagikan melalui Kompasiana.
Dibilang rutin menulis, tidak juga. Sebab, topik mengenai buku, secara mendalam masih agak sulit untuk dibahas (alias butuh pertimbangan untuk dibuka secara terang). Jadi, kalau menulis, saya selalu punya jadwal tersendiri, bukan setiap hari, apalagi menggebu-gebu asal membagikan berita dan opini.
Meski, saya berlalu-lalang dengan buku setiap hari, bukan berarti tahu sedemikian rupa, melainkan kalau ingin mengangkat ke media tetap membutuhkan referensi dari berbagai sumber untuk menguatkan topik yang saya bahas.
Qadarullah, pekan lalu tiba-tiba ada nama saya, diberi kesempatan masuk nominasi Kompasiana Awards 2024. Kemudian, saat Kompasianival kemarin, 02 November 2024, dianugerahkan sebagai Best in Opinion 2024.
Bersyukur sekali atas penganugerahan yang diberikan oleh Kompasiana. Saya haturkan banyak terima kasih kepada Tim Pengelola Kompasiana yang sudah memberikan kepercayaan dan menganugerahkan kategori ini kepada saya. Kemudian, kepada Kompasianer yang sudah vote, saya haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya, atas doa dan ucapan Kompasianer yang sampai pagi ini masih masuk ke pesan terima kasih banyak saya haturkan.
Penghargaan ini, bukanlah akhir dari tujuan saya, melainkan menjadi awal yang baru untuk bisa terus menulis dan berkarya di Kompasiana.
Izinkan saya untuk bisa terus menyuarakan pentingnya literasi khususnya membaca, dan menyuarakan bahwa dunia buku itu akan terus hidup, tidak pernah mati.
Kalau ditanya, kok, bisa saya yang mendapat kategori ini? Wong hanya pedagang kecil dan bahasnya buku saja.
Mungkin, ada yang bingung kenapa kok saya yang dapat penghargaan, padahal saingan saya berat-berat semua, senior-senior.